Kasus DBD Tangerang Tertinggi 2024, Ini Upaya Dinkes

Hal itu karena korban DBD banyak dari sekolah

Tangerang, IDN Times - Kementerian Kesehatan merilis data kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi berada di Kabupaten Tangerang, yakni 2.540 kasus selama tahun 2024. Untuk itu, Dinas Kesehatan Tangerang pun melakukan berbagai pencegahan untuk menekan kasus DBD ini.

Salah satunya membuat kader Jumantik Sekolah (Katiko). Dengan program ini, kata Kepala Dinkes Tangerang, kebiasaan pemantauan jentik di sekolah bisa ditingkatkan dan melibatkan siswa. 

"(Siswa) juga memantau jentik di rumah masing masing. Dinkes meminta (kader Jumantik Sekolah) melaporkan hasil pemantauan jentik oleh kader tersebut setiap minggu selanjutnya direkap oleh guru UKS sekolah," kata Kadinkes Kabupaten Tangerang, Ahmad Muchlis saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (17/4/2024).

Baca Juga: Pj Wali Kota Tangerang Minta Jam Operasional Puskesmas Ditambah

1. Dokter kecil dan kader kesehatan yang berasal dari siswa juga bakal digalakkan

Kasus DBD Tangerang Tertinggi 2024, Ini Upaya DinkesDok. Pemkab Tangerang

Katiko tersebut, nantinya akan membina siswa untuk bisa menjadi dokter kecil untuk tingkat SD, Kader Kesehatan Sekolah untuk tingkat SMP/SMA/SMK, dan kader santri di pesantren di seluruh wilayah kerja puskesmas.

"Agar diharapkan seluruh sekolah atau pesantren mempunyai juru pemantau jentik yang dapat secara rutin setiap minggu melaksanakan pemantauan jentik nyamuk DBD dan PSN 3M Plus di sekolahnya," jelasnya.

2. Dinkes Kabupaten Tangerang juga menyosialiasi ke masyarakat agar mau lakukan gerakan 3M

Kasus DBD Tangerang Tertinggi 2024, Ini Upaya Dinkeshttps://ayosehat.kemkes.go.id/

Selain melakukan pencegahan di sekolah, pihaknya juga terus berupaya menyosialisasikan ke masyarakat untuk mau membuat gerakan 3M untuk mencegah DBD.

"Kami terus melakukan upaya promotif untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan PSN 3M Plus termasuk di sekolah atau pesantren dan tempat-tempat umum," kata Muchlis.

3. Muchlis instruksikan puskesmas untuk lakukan tes laboratorium untuk kasus bergejala DBD

Kasus DBD Tangerang Tertinggi 2024, Ini Upaya DinkesIlustrasi pasien DBD (pexels.com/Anna Shvets)

Muchlis pun telah menginstruksikan kader di Puskesmas untuk melakukan deteksi dini kasus DBD dengan melakukan pemeriksaan NS1 atau tes laboratorium pada setiap kasus yang bergejala demam ke arah penyakit DBD. Pasalnya, banyak korban meninggal akibat terlambat penanganan.

"Kami juga menguatkan jejaring dengan klinik agar melakukan tata laksana kasus DBD sehingga tidak ada lagi kasus dengan terlambat penanganan," tuturnya.

Maya Aulia Aprilianti Photo Community Writer Maya Aulia Aprilianti

Let's still alive!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya