2.400 Rapid Test Sampai, Pemkot Tangerang Siapkan Skenario Penggunaan

Ini yang jadi prioritas penggunaan alat!

Kota Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah menerima 2.400 alat rapid test dan segera disebarkan ke seluruh wilayah. Selain itu, Pemkot juga sudah menerima 400 alat pelindung diri (APD) untuk petugas kesehatan.

Jumlah alat itu merupakan bagian dari 3.600 alat rapid test (tes cepat) yang diterima Pemerintah Provinsi Banten dari pusat. 

Lalu, seperti apa pembagian dan pelaksanaan tes cepat itu?

Baca Juga: Banten Dapat Jatah 3.600 Alat Rapid Test COVID-19

1. Keluarga pasien positif, ODP dan PDP serta petugas medis dan pengamanan jadi prioritas

2.400 Rapid Test Sampai, Pemkot Tangerang Siapkan Skenario PenggunaanANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menjelaskan, ribuan alat tersebut nantinya akan diprioritaskan untuk memeriksa keluarga pasien yang telah dinyatakan positif COVID-19, warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan selanjutnya untuk tenaga kesehatan.

"Lalu juga sampling aparat yang sering berinteraksi di lapangan dan masyarakat yang ada di 13 kecamatan kita sampling," kata Arief.

2. Pemkot sedang siapkan skenario untuk menggunakan rapid test

2.400 Rapid Test Sampai, Pemkot Tangerang Siapkan Skenario PenggunaanIlustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Arief menuturkan, pihaknya masih menyiapkan sejumlah skenario agar penggunaan alat rapid test tersebut dapat optimal dalam menangani COVID-19. Selain itu pihaknya juga sedang terus mengumpulkan data-data untuk kebutuhan dalam membuat skenario tersebut.

"Dan mudah-mudahan dari data itu kita cepat nantinya melakukan isolasi terhadap masyarakat, ODP, PDP dan orang-orang yang kemungkinan terjangkit corona," kata Arief.

3. Arief harap masyarakat tak panik sebab kepanikan akan menurunkan imun tubuh

2.400 Rapid Test Sampai, Pemkot Tangerang Siapkan Skenario PenggunaanWali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah (ISTIMEWA)

Arief menjelaskan, pelaksanaan rapid test akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang diharapkan dapat selesai dalam waktu satu minggu.

Arief berharap masyarakat tidak panik namun tetap waspada serta menjaga kondisi psikis demi menjaga kualitas daya tahan tubuh dalam menangkal berbagai virus.

"Apabila stress akan berpengaruh pada kondisi imun tubuh," demikian Arief. 

Baca Juga: [LINIMASA] Wabah COVID-19 Hantui Warga Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya