Ada Tambang di Tanah Adat Baduy, Bupati Iti: Ketidakberhasilan Saya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengaku sedih dan kecewa atas adanya perusakan wilayah hutan adat warga Suku Baduy, di gunung Liman, Lebak, beberapa hari lalu. Iti mengaku, kejadian ini juga diakuinya sebagai ketidakberhasilan dia memimpin Kabupaten Lebak.
"Saya mengutuk keras orang yang melakukan pertambangan di hutan adat," kata Iti, Senin (3/5/2021).
Baca Juga: Dalam Tangis, Tokoh Adat Baduy Sesalkan Perusakan Gunung Liman
1. Iti: saya tidak bisa merangkul semuanya, tidak menyelesaikan semuanya
Iti mengaku, dia merasa tak bisa merangkul semua warga Lebak, termasuk warga adat atas adanya peristiwa ini. Dirinya mengaku, belum dapat menyelesaikan masalah tersebut.
"Ini ketidakberhasilan saya memimpin Kabupaten Lebak. Jadi ini keterbatasannya saya, bahwa saya tidak bisa merangkul semuanya, tidak menyelesaikan semuanya," ucapnya.
2. Wilayah adat ulayat dilindungi oleh negara
Iti menegaskan, pertambangan di hutan lindung sudah jelas-jelas merusak alam. Apalagi, kata dia, wilayah adat ulayat Baduy dilindungi negara.
"Kepolisian juga sudah turun tangan, kita serahkan ke APH (aparat penegak hukum)," ujar Iti.
Baca Juga: Pengelola TNGHS: Gunung Liman Sudah Rusak oleh Penambang
3. Tanah adat sudah diberikan secara clear and clean
Iti mengatakan, komitmennya ketika tanah adat diberikan ke warga adat itu akan diberikan secara clear and clean.
"Artinya bahwa di sana diperuntukkan untuk semata-mata peningkatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Jadi konservasinya ada, masyarakat juga bisa mengais rezeki di sana," tegasnya.
Baca Juga: DLHK Banten: Pengawasan Gunung Liman Ada di Pemkab Lebak