Keluhkan Ekonomi, 624 Pasutri di Cilegon Cerai

Angka ini dari Januari hingga Agustus 2023

Cilegon, IDN Times - Faktor perselisihan atau beda prinsip dan faktor ekonomi mendominasi alasan 624 pasang suami istri di Kota Cilegon melakukan perceraian periode Januari-Agustus 2023.

Hal tersebut diungkapkan Humas Pengadilan Agama Kelas 1B Cilegon, Hafifi. Ia mengatakan, faktor ekonomi jadi penyebab tertinggi.

"Yang paling banyak dan lebih dominan yaitu karena faktor perselisihan atau beda prinsip, dan faktor ekonomi," kata Hafifi, Minggu (10/9/2023).

1. Karena selingkuh juga ada

Keluhkan Ekonomi, 624 Pasutri di Cilegon Ceraiilustrasi selingkuh (IDN Times/Mardya Shakti)

Hafifi mengatakan, ada pula faktor karena krisis akhlak yang meliputi adanya pihak ketiga, perselingkuhan, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Ada juga selingkuh,” ungkapnya.

2. Pengadilan lakukan mediasi untuk minimalisir perceraian

Keluhkan Ekonomi, 624 Pasutri di Cilegon CeraiIlustrasi Perceraian (IDN Times/Mardya Shakti)

Hafifi menjelaskan, dalam menangani kasus perkara perceraian pihaknya melakukan mediasi untuk meminimalisir terjadinya perceraian.

"Ketika perkara itu sudah masuk, maka dimediasi pada pengadilan. Kami menitikberatkan untuk meminimalisir perceraian itu yaitu dengan mediasi," kata dia.

3. Sebanyak 2.440 warga Cilegon berstatus miskin ekstrem

Keluhkan Ekonomi, 624 Pasutri di Cilegon CeraiIDN Times/Candra Irawan

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2022, tercatat 2.440 warga Cilegon berstatus miskin ekstrem.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya