Avsec Bandara Soetta Selidiki Penumpang SJY182 dengan Identitas Palsu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Senior Manager Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta, Oka Setiawan mengatakan, telah melakukan investigasi internal terkait dugaan dua penumpang Sriwijaya Air SJY 182 memakai kartu identitas orang lain. Pesawat Sriwijaya Air tersebut jatuh pada Sabtu (9/1/2021).
"Pihak Sriwijaya juga masih melakukan investigasi internal, kami juga sama. Kita sedang investigasi nanti hasilnya akan membahas bersama-sama Sriwijaya, dengan keluarga korban dan lain-lain juga," kata Oka kepada wartawan Selasa (12/1/2021).
Baca Juga: Pakai Identitas Orang Lain, Pasangan Kekasih Jadi Penumpang di SJY 182
1. Jumlahnya belum dipastikan
Oka mengatakan, belum diketahui pasti berapa jumlah penumpang yang memakai identitas orang lain saat naik ke pesawat nahas itu.
"Nanti pun bukan tidak mungkin akan nambah lagi karena kita akan sebanyak mungkin untuk mencari informasi. Termasuk di internal Sriwijaya juga sama sedang melakukan penyelidikan internal terhadap petugas check in-nya, petugas yang ground handling-ya dan semualah pokoknya yang terkait," kata dia.
2. Pakai identitas orang lain, pasangan kekasih jadi penumpang di SJY 182
Sebelumnya diberitakan, Shelfie Ndaro diduga menggunakan identitas orang lain, yakni Sarah Beatrice Alomau, saat menaiki Sriwijaya Air SJY 182. Diduga, sang kekasihnya bernama Teofilus Lau Ura diduga juga menggunakan identitas orang lain, yaitu KTP keponakannya bernama Felix Wenggo.
Adapun nama Sarah Beatrice Alomau dan Felix Wenggo berdasarkan data manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh ada di kursi di urutan 17-18.
3. Mereka berdua sepasang kekasih yang berniat menikah
Hal itu dibenarkan oleh kerabat Teofilus, Benekditus Beke saat dikonfirmasi sejumlah media, Selasa (12/1/2021).
"Mereka dua itu kan calon suami istri sama-sama orang Ende. Satu dari Detusoko dan yang satu dari Desa Pora. Kemudian mereka berangkat ke Pontianak itu dengan mempergunakan identitas yang bukan identitasnya sendiri atau identitas orang lain," kata Benediktus Beke.
Baca Juga: Terdaftar di Manifest SJY 182, Sarah Beatrice Dinyatakan Masih Hidup