Bantenhejo Jadi Media Alternatif Bahasa Sunda Jawa

Punya rubrik Dialek untuk perkenalkan bahasa daerah Banten

Lebak, IDN Times - Sebagai sebuah media komunitas lokal nonkomersil, Bantenhejo adalah media alternatif di Banten yang menawarkan tulisan-tulisan mengenai Provinsi Banten dari sudut pandang masyarakat desa dan pinggiran kota.

Dilihat dari lamannya, Bantenhejo.com, media tersebut menyajikan berita-berita bernuansa jurnalisme warga, serta kiriman-kiriman karya sastra puisi. Namun yang paling unik ialah rubrik atau halaman khusus tentang pengenalan Bahasa Sunda Banten dan Jawa Banten.

Agung Herdiansyah, Pendiri Bantenhejo, kepada IDN Times mengatakan satu alasan kehadiran media alternatif yang diusungnya dari November 2019 ini adalah kurangnya media lokal yang mengangkat potensi lokal desa.

"Ada beberapa kawan-kawan di desa itu kadang kesulitan cari media. Sekalinya ada media ya selalu meminta ini dan itu, dan terkesan kalau media lokal kan persepsinya sudah bodrek. Padahal mereka hanya ingin publish tulisan tentang desanya," kata Agung, Sabtu (26/8/2023).

1. Mengusung konsep jurnalisme warga

Bantenhejo Jadi Media Alternatif Bahasa Sunda Jawailustrasi Ilmu Komunikasi (IDN TImes/Arief Rahmat)

Agung mengatakan, konten-konten yang dimuat Bantenhejo yakni isu desa, lingkungan, budaya dan sastra.

"Jurnalisme warga kami pilih, agar setiap orang, siapa pun, boleh mengirim tulisan selama tulisannya sesuai, dan tidak memecah belah atau berprasangka," kata dia.

2. Memiliki rubrik Dialek untuk perkenalkan bahasa daerah

Bantenhejo Jadi Media Alternatif Bahasa Sunda JawaIDN Times/Muhamad Iqbal

Selain itu, kata Agung, pihaknya turut memuat pembelajaran bahasa daerah khas Banten pada rubrik khusus bernama Dialek, yang menyerupai kamus daring.

"Kami punya satu halaman khusus sebagai kamus bagi kosakata Sunda dialek Banten dan Jawa banten. Meskipun harus diakui kami juga belum konsisten update bahkan setiap minggu," kata dia.

3. Bahasa daerah jadi hal penting

Bantenhejo Jadi Media Alternatif Bahasa Sunda Jawabendera merah putih (pixabay.com/mufidpwt)

Menurut Agung, bahasa daerah adalah hal yang memang penting, karena merupakan kekayaan budaya yang menarik diangkat dan dilestarikan. Sebab itulah, media ini dinamakan Bantenhejo, yang berarti Banten hijau.

"Hejo juga bisa berarti biru. Kata hejo mewakili dua arti, hijau dan biru. Warna alam Indonesia, langit dan laut," kata dia.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya