Benyamin Davnie Sesalkan Penggerudukan Mahasiswa Unpam

Benyamin: tidak ada tempat bagi intoleransi

Tangerang Selatan, IDN Times - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menyesalkan kejadian keributan antarkelompok mahasiswa dan oknum warga di Jalan Ampera RT 07/02, Babakan, Kecamatan Setu.

Keributan viral di jagat maya dengan narasi mahasiswa beragama Katolik sedang menggelar ibadah doa rosario diintimidasi.

“Karena ada komunikasi yang tersumbat. Antara pihak RT dengan masyarakat di lingkungannya,” kata Benyamin, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Intimidasi Mahasiswa Katolik Unpam

Baca Juga: Sedang Ibadah, Mahasiswa Unpam Katolik Digeruduk Warga Cisauk

1. Benyamin berharap RT dan RW bisa memahami masyarakatnya

Benyamin Davnie Sesalkan Penggerudukan Mahasiswa UnpamTKP kasus penyerangan mahasiswa Unpam yang tengah ibadah doa Rosario di Babakan, Setu, Tangsel(IDN Times/Muhamad Iqbal)

Benyamin berharap, RW dan RT untuk sering-sering mengunjungi dan memahami masyarakatnya. Kalau perlu satu per satu orang di lingkungannya didatangi.

Paling tidak, lanjutnya, secara kultural para ketua lingkungan itu dapat memahami betul apa yang ada di lingkungannya. Kemudian, kata Benyamin, komunikasi dengan lurah dan camat tentang situasi serta kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya, perlu secara intensif dilakukan.

“Supaya kejadian seperti kemarin tidak terulang di Tangerang Selatan. Jadi tidak ada tempat di Tangerang Selatan bagi intoleransi,” kata Benyamin.

2. Tidak ada yang perlu diperdebatkan soal perbedaan

Benyamin Davnie Sesalkan Penggerudukan Mahasiswa Unpamilustrasi rosario dan alkitab. (pexels.com/pixabay)

Menurutnya, sejak lahir setiap manusia fitrahnya sudah berbeda, mulai dari enis kelamin, agama, ekonomi, berat badan, keturunan dan lain sebagainya. “Tidak ada yang perlu dipersoalkan terhadap hal-hal itu. Inilah Indonesia,” kata Benyamin.

Perbedaan-perbedaan tadi disatukan dalam nilai kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Jadi mulai dari nilai ketuhanan sampai ke keadilan sosial. “Nilainya itu mempersatukan kita,” kata Benyamin.

Baca Juga: Intimidasi Mahasiswa Katolik Unpam, Setara: Cermin Lemahnya Toleransi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya