BPBD Petakan 18 Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang, Ini Rinciannya!

Kamu yang tinggal di sana waspada yah~

Kota Tangerang, IDN Times - Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang tercatat 18 kelurahan di wilayah Kota Tangerang menjadi titik rawan banjir pada musim penghujan.

18 kelurahan itu sendiri tersebar pada delapan kecamatan di Kota Tangerang.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, Ini Langkah BPBD Kota Tangerang

1. Ini daftar 18 kelurahan yang rawan banjir

BPBD Petakan 18 Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang, Ini Rinciannya!Banjir Ciledug Indah, Kota Tangerang (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Ada pun seluruh kelurahan tersebut adalah Periuk Jaya, Batu Ceper, Panunggangan Barat, Uwung Jaya, Nambo Jaya, Pabuaran Tumpeng, Cipadu Jaya, Gaga, Cipadu, Kreo, dan Kreo Selatan.

Selain itu ada pula kelurahan Larangan Utara, Sudimara Selatan, Paninggilan Utara, Paninggalan, Pedurenan, Panunggangan Utara dan Pinang.

2. Larangan Utara wilayah paling banyak titik banjir

BPBD Petakan 18 Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang, Ini Rinciannya!Ilustrasi Banjir (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Di antara 18 kelurahan tersebut, Kelurahan Larangan Utara sempat menjadi wilayah yang RW-nya terendam banjir paling banyak, yaitu 10 RW.

Sedangkan, Kelurahan Panunggangan Barat, Uwung Jaya dan Pinang sempat menjadi wilayah yang RW-nya terendam banjir paling sedikit, yaitu satu RW tiap kelurahan.

Lalu, titik terendah ketinggian genangan tersebut setinggi 20 centimeter (cm). Kemudian, titik tertinggi banjir itu mencapai 300 cm.

Baca Juga: Arief: Faskes COVID-19 Kota Tangerang Terbanyak di Tangerang Raya

3. BPBD rinci sebab banjir di masing-masing wilayah

BPBD Petakan 18 Titik Rawan Banjir di Kota Tangerang, Ini Rinciannya!Banjir Ciledug Indah, Kota Tangerang (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPDB Kota Tangerang Febi Darmawan mengatakan, beberapa wilayah tersebut memang menjadi wilayah rawan banjir.

"Penyebab banjir itu, biasanya, karena bantaran kali lebih tinggi dari pemukiman. Sama mepet juga antara bantaran kali dengan pemukiman," urai Febi ketika dikonfirmasi, Rabu (27/1/2021).

Ia mengungkapkan, genangan air yang terjadi di Kota Tangerang lebih sering terjadi, ketimbang banjir. BPBD Kota Tangerang memang membedakan genangan dan banjir dari ketinggian air yang ada. "Di bawah 100 cm itu menyebutnya genangan air. Karena surutnya juga cepat," kata Febi.

Di satu sisi, Febi mengaku bahwa debit air tiap sungai di Kota Tangerang masih dalam batas normal meskipun beberapa hari terakhir ini diguyur hujan deras. "Sampai saat ini, sampai Januari 2021 dari Desember 2020 (itu) debit air masih aman," ungkapnya.

Kendati demikian, ia mengaku bahwa BPBD Kota Tangerang telah memasuki status siaga bencana.

"BMKG (Badan Meteorologi dan Klomatologi Geofisika) memprediksi (adanya) cuaca ekstrim. Nah, kami saat ini sudah dalam keadaan siaga terus," papar dia.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya