Bullying di Binus dari Perpeloncoan Korban yang Ingin Masuk Geng Tai

Korban mengalami luka bakar dan dirawat di rumah sakit

Tangerang Selatan, IDN Times - Polisi Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut, kasus dugaan bullying yang terjadi di SMA Binus Serpong bermula dari perpeloncoan korban yang akan masuk kelompok para pelaku.

Kasatreskrim Polres Tangsel, Alvino Cahyadi dalam konferensi pers di kantor Polres Tangsel menyebut, secara kronologi ada dua kejadian yang terjadi dalam kasus ini.

“Pada tanggal 2 Februari 2024 para anak pelaku menjalankan semacam tradisi yang tidak tertulis sebagai tahapan untuk bergabung pada satu kelompok,” kata Alvino, Jumat (1/2/2024).

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa di SMA Binus yang diduga melakukan bullying itu  menamai diri Geng Tai.

Kejadian kedua, kata Alvino, terjadi pada 13 Februari 2024 dimana para pelaku melakukan kekerasan kepada korban. "Diduga karena (pelaku) mendapat informasi bahwa korban menceritakan kegiatan tradisi pada tanggal 2 Februari itu ke saudara korban," jelasnya.

Dari kejadian itulah diduga perundungan terjadi hingga korban menderita sejumlah luka, termasuk luka bakar. Korban bahkan sempat dirawat di rumah sakit.

Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan 4 tersangka dan 8 lainnya berstatus anak berhadapan dengan hukum atau ABH.

Baca Juga: [BREAKING] Bullying Pelajar di Binus, 4 Pelajar Jadi Tersangka, 8 Berstatus ABH

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya