Bupati Lebak: Banjir Rangkasbitung Kini Berlangsung Lebih Lama

Belakangan, Lebak diguyur hujan intensitas tinggi

Lebak, IDN Times - Beberapa hari terakhir hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Akibatnya, banjir menggenangi beberapa titik wilayah di tengah peta Provinsi Banten tersebut.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sejumlah wilayah perkotaan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi.

Baca Juga: Puluhan Komputer Sekolah di Pandeglang Digondol Maling 

1. Iti sebut genangan banjir sekarang berlangsung lebih lama

Bupati Lebak: Banjir Rangkasbitung Kini Berlangsung Lebih LamaBupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, banjir yang terjadi beberapa waktu terakhir ini membutuhkan waktu lebih lama untuk surut. Hal itu dia bandingkan dengan banjir di tahun-tahun sebelumnya. 

"Kalau biasanya banjir satu jam udah surut, dan sekarang bisa sampai tiga hari ya karena itu, resapannya enggak ada, sampah di mana-mana,” kata Iti, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Jumlah Siswa SD yang Putus Sekolah di Lebak Naik Selama Pandemik 

2. Bupati: banjir akibat lahan hijau berkurang

Bupati Lebak: Banjir Rangkasbitung Kini Berlangsung Lebih LamaIDN Times/khaerul anwar

Selain curah hujan yang tinggi, Iti juga mengakui, banjir juga disebabkan karena berkurangnya daerah resapan air. Lahan hijau untuk serapan air, kata dia, beralih fungsi.

“Lahan-lahan yang gundul juga banyak kan, menyebabkan tidak ada daya resapan air.  kata Iti.

Lahan-lahan hijau itu, kata dia, kini sudah banyak menjadi pemukiman. Pemerintah, menurut dia, tak bisa melarang pengalihan fungsi tersebut karena lahan milik masyarakat luas. 

"Kami tidak bisa larang mereka menjual lalu dibangun perumahan. Jadi yang tadinya ada untuk resapan air ada pepohonan sekarang enggak ada,” imbuhnya. 

3. Penanganan banjir harus ada partisipasi masyarakat

Bupati Lebak: Banjir Rangkasbitung Kini Berlangsung Lebih LamaIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah daerah sudah melakukan sejumlah langkah dan upaya untuk mencegah banjir. Namun, upaya tersebut harus dibarengi dengan partisipasi masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang mengakibatkan potensi bencana.

“Dinas PU melakukan penanganan dengan membongkar (saluran air) yang mampet-mampet sudah dilakukan, makanya ayolah sama-sama," kata Iti.

Lebih lanjut Iti memastikan, pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menanggulangi banjir, salah satunya dengan melakukan evaluasi pola ruang.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Lebak, Salah Siapa? 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya