Bupati Tangerang: Sampah di TPA Jatiwaringin Tak Boleh Terus Ditimbun

Olah sampah, Pemkab Tangerang gandeng Biotek Indonesia

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin yang berada di Kecamatan Mauk perlu ada cara sehingga sampah yang ada di TPA ada manfaatnya.

“Pengelolaan sampah TPA Jatiwaringin perlu ada terobosan sehingga tidak menggunung. Kita sudah mengajukan surat ke pemerintah pusat, namun sampai saat ini belum ada jawaban,” kata Zaki, Selasa (9/6).

Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup, Ratusan Aktivis Gelar Aksi di TPA Cipeucang

1. Nantinya akan ada tiga pabrik pemusnahan sampah

Bupati Tangerang: Sampah di TPA Jatiwaringin Tak Boleh Terus DitimbunIDN Times/Muhamad Iqbal

Menurut Zaki, sampah di Jatiwaringin tidak boleh dibiarkan terus-menerus menumpuk, tanpa ada terobosan. Jika dibiarkan terus seperti itu, akan ada kerusakan lingkungan.

“Tinggal kita cari alat yang ramah lingkungan, apapun hasilnya pasti akan terima. Perencanaan kita ke depan di lokasi TPA Jatiwaringin akan ada tiga pabrik pemusnahan sampah,” ujarnya.

2. Biotek Indonesia: kita akan lakukan "nenelan sampah"

Bupati Tangerang: Sampah di TPA Jatiwaringin Tak Boleh Terus DitimbunIDN Times/Ayu Afria

Sementara itu, Rusdi dari Biotek Indonesia menjelaskan bahwa jika Pemkab Tangerang menyerahkan pengelolaan sampah kepada Biotek Indonesia, pihaknya bisa memusnahkan sampah di TPA Jatiwaringin dengan skema "nenelan sampah". Teknik tersebut diklaim juga sudah berhasil dilakukan di India.

“Kami dari biotek Indonesia dalam tiga tahun bisa menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Tangerang dan yang sudah menjadi gundukan biotek berjanji dan mengusahakan bisa rata dengan tanah,” ujar Rusdi.

3. Alatnya akan sanggup olah 600 ton sampah perhari

Bupati Tangerang: Sampah di TPA Jatiwaringin Tak Boleh Terus DitimbunIlustrasi Sampah (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Satu unit mekanik, menurut Rusdi,  bisa memilah dan mengayak setidaknya 600 ton sampah per hari. Kemudian,  di bagian slider, alat akan memisahkan sampah organik dan nonorganik. 

Sampak organik, kata dia, bisa diolah menjadi kompos. "Yang anorganiknya bisa kita arahkan sebagai bahan baku biji plastik," jelas Rusdi.

Baca Juga: Warga Serpong Keluhkan Bau Sampah Longsor TPA Cipeucang 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya