Diduga Gagal Ginjal Akut, Balita di Lebak Dirawat di RSUD Malimping

Dinkes sebut bayi tersebut bukan kasus gagal ginjal akut

Lebak, IDN Times - Seorang balita berusia tiga tahun menjalani perawatan di RSUD Malingping, Kabupaten Lebak. Balita itu diduga mengalami gagal ginjal akut.

Orangtua pasien balita itu, Mustofa menjelaskan gejala penyakit yang menimpa anaknya, mulai dari pembengkakan, muntah, batuk, dan pilek.

“Tadinya memang bengkak-bengkak sekujur tubuhnya, kemudian juga jarang kencing. Di situ kami konsultasi ke dokter umum di Bayah, dari sana disarankan untuk ditangani oleh dokter anak,” kata Mustofa kepada wartawan pada Senin (24/10/2022).

Baca Juga: Dinkes Tangsel Laporankan 1 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut

1. Dokter diagnosa balita itu alami bocor ginjal

Diduga Gagal Ginjal Akut, Balita di Lebak Dirawat di RSUD MalimpingIlustrasi seorang pasien (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Karena khawatir, sesuai anjuran dokter umum, Mustofa bergegas membawa anaknya ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu. Kata dia, anaknya menjalani pemeriksaan urine. “Hasilnya positif bocor ginjal akut,” kata Mustofa.

Mustofa mengaku, obat-obatan sirop memang biasa diberikannya kepada anak untuk meredakan demam, batuk dan pilek.

“Biasa begitu ya, kalau panas, batuk atau pilek kami kasih obat sirop dari dokter atau apotek,” katanya.

2. Bukan gagal ginjal

Diduga Gagal Ginjal Akut, Balita di Lebak Dirawat di RSUD MalimpingIlustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Budi Mulyanto mengaku telah mendapat konfirmasi dari RSUD Malingping yang menyebut bahwa balita tersebut bukan mengalami gagal ginjal akut.

“Bukan kasus gagal ginjal, tapi sindrom nefrotik. Gangguan ginjal,  tapi tidak sampai gagal ginjal,” kata Budi.

Baca Juga: BPOM Pidanakan 2 Industri Farmasi karena Kasus Gagal Ginjal

3. Ada kemiripan dengan gagal ginjal akut

Diduga Gagal Ginjal Akut, Balita di Lebak Dirawat di RSUD MalimpingIlustrasi gagal ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Budi mengatakan, memang ada kemiripan antara gejala antara sindrom nefrotik dengan gagal ginjal akut. Mulai dari pembengkakan pada tubuh dan berkurangnya volume urine.

“Kalau sindrom nefrotik fungsi ginjal menurun, tapi tidak sampai melewati batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan albumin darah serta adanya protein pada air kencing. Sedangkan pada gangguan ginjal akut, fungsi ginjalnya sangat menurun dengan pemeriksaan laboratorium ureum dan kreatinin nilainya di atas normal dan harus cuci darah,” kata Budi.

Budi menjelaskan, sindrom nefrotik terjadi karena proses autoimun. Ginjal tak mampu menyaring protein sehingga terbuang melalui urine.

“Bukan karena obat atau aditif lainnya dan bisa disembuhkan. Sindrom nefrotik dengan penanganan yang tidak tepat bisa juga berlanjut ke gagal ginjal,” ungkap Budi.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya