[FOTO] Sambut Ramadan, Denyut Pasar Ciputat Dihantui COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Di tengah penyebaran wabah COVID-19, para pedagang di pasar tradisional berjibaku menghasilkan pundi. Apalagi di tengan status wilayah zona merah dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Itulah yang dirasakan pedagang, salah satunya, di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Mereka berusaha tetap hadir untuk memenuhi kebutuhan warga, meski mengakui penjualan jauh menurun dibanding sebelum ada wabah COVID-19.
Harapan baru datang ketika Ramadan tiba. Asa pedagang mendapatan lebih karena pembeli pun semakin ramai dibanding hari-hari lalu. Bahkan Yudi, seorang pedagang daging di pasar ini menyebut, Ramadan ini menjadi penentuan baginya, lanjut berdagang atau gulung tikar?
"Ya mudah-mudahan (penjualan turun karena) corona bisa ketolong sama bulan puasa," kata Yudi.
Harga beberapa komoditas terpantau stabil pada rentang harga yang tinggi di pasar ini. Meski begitu, beberapa komoditas yang kebiasaan mengalami kenaikan tiap menjelang Ramadan dan hari raya Idulfitri setiap tahunnya tetap mengalami kenaikan tahun ini. Yaitu daging dan daging ayam.
Berikut foto denyut Pasar Ciputat yang direkam IDN Times.
Baca Juga: Murung Pedagang Pasar Ciputat Dirundung COVID-19
1. Pasar ini beroperasi setiap hari selama 24 jam, pukul 03.00 - 06.00 pagi merupakan waktu teramainya
2. Semenjak wabah menyerang, pemerintah setempat menyiapkan alat pencuci tangan di sudut-sudut pasar ini
3. Sebagian besar warga yang berbelanja sadar dengan mengenakan masker ke pasar
4. Pembeli di pasar ini dapat mencari kebutuhannya dari lapak di pasar hingga kaki lima di pinggir jalan, untuk kaki lima mereka hanya buka dari dini hari hingga 06.00 pagi
5. Hanya pedagang bahan pangan yang membuka lapaknya di pasar ini setelah wabah menyerang
6. Sementara toko baju dan elektronik terpaksa menutup sementara lapak mereka
Sebagian besar pedagang berharap wabah ini segera berlalu dan mereka bisa berjualan tanpa dliputi was-was.
Baca Juga: [LINIMASA] Wabah COVID-19 Hantui Warga Banten