Kemarau! Warga di Lebak Kesulitan Air Bersih

BPBD: 8 Kecamatan di Lebak kesulitan air bersih

Lebak, IDN Times - Kekeringan akibat musim kemarau mulai melanda wilayah Kampung Selaraja Tengah, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak. Air bersih semakin sulit didapat.

Sejumlah warga, harus menempuh jarak ratusan meter untuk mendapatkan air guna keperluan mandi dan mencuci di sumur tua yang kondisi airnya keruh.

"Sumur di rumah kering karena dalamnya cuma 5 meter. Setiap tahun begini," kata Bopong warga Kampung Selaraja Tengah, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga: Waspada, Kemarau 2023 di Banten Diprediksi Paling Kering

1. Warga meminta ke tetangga yang masih punya air

Kemarau! Warga di Lebak Kesulitan Air BersihDok. IDN Times/Fariz

Hal serupa dikatakan warga lain bernama Enah yang mengaku, harus meminta air kepada tetangga lantaran sumur di rumahnya mengalami kekeringan.

"Seminggu nggak ada hujan. Alternatifnya itu kadang minta ke tetangga, sekarang mah, tapi malu. Ada sumur (tua) tapi capek Pak," katanya.

2. BPBD Lebak: 8 kecamatan alami kesulitan air bersih

Kemarau! Warga di Lebak Kesulitan Air BersihIDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, data sementara ada delapan Kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih.

"Delapan kecamatan ini yang mengalami krisis air bersih ini kebutuhannya mencapai 16 ribu liter dalam sebulan. Untuk pemenuhan air bersihnya kita sediakan 3 tangki air bersih milik BPBD," kata Febby.

3. Kemarau 2023 di Banten diprediksi paling kering

Kemarau! Warga di Lebak Kesulitan Air BersihIlustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sebelumnya diberitakan, kemarau tahun ini diprediksi sangat kering karena ada fenomena cuaca El Nino dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia bagian barat dan timur. Bahkan, di beberapa wilayah Banten diprediksi akan mengalami kekeringan terparah dalam 30 tahun terakhir.

"Meskipun demikian, masyarakat diminta tidak panik menghadapi fenomena El Nino atau musim panas," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto pada Rabu, (31/5/2023).

Baca Juga: 415 Desa Kelurahan di Banten Rawan Terdampak Kekeringan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya