Kronologi Buruh Nelayan Binuangen Lebak Terdampar di Yogyakarta

Dua orang tewas setelah hilang terseret ombak

Lebak, IDN Times - Sebelum terdampar di pantai di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta, empat buruh nelayan asal Binuangen, Wanasallam, Kabupaten Lebak dilaporkan terkatung-katung selama empat hari di laut selatan Jawa.

Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak, Musa Weliansyah yang tengah berada di Yogyakarta untuk mengurus seluruh korban kejadian tersebut.

"Saya kebetulan mendengar langsung cerita dari salah satu korban bernama Acil, mereka berangkat hari Jumat maksimal Minggu sudah di rumah (semestinya)," kata Musa, Jumat (15/3/2024).

1. Mereka kehabisan bahan bakar setelah berusaha mencari alat penangkap ikan yang terbawa arus

Kronologi Buruh Nelayan Binuangen Lebak Terdampar di YogyakartaEvakuasi nelayan asal Banten yang hilang tenggelam di Pantai Glagah.(Dok.Humas Basarnas Yogyakarta)

Musa mengatakan, petaka itu bermula ketika para buruh nelayan yang menumpangi KM Mugi Jaya kehilangan alat penangkap ikan. "Nah karena memang trouble dengan jaring yang terseret kapal, jadi mereka mencari-cari dulu berputar-putar sehingga kehabisan bahan bakar," ungkap Musa.

Karena bahan bakar kapal habis, keempatnya tidak bisa mengendalikan kapal tersebut. Mereka akhirnya terkatung-katung di lautan lepas yang kondisinya hingga hari ini terjadi gelombang lau yang tinggi.

"Dari mulai Minggu, mereka terkatung-katung ke lautan lepas, sehingga terdampar di pantai, di perairan Kulon Progo, Yogyakarta," kata Musa.

Baca Juga: Hilang Saat Melaut, 2 Buruh Nelayan Binuangen Ditemukan Meninggal

2. Korban menepi ke pemecah ombak di pantai daerah Kulon Progo

Kronologi Buruh Nelayan Binuangen Lebak Terdampar di YogyakartaEvakuasi nelayan asal Banten yang hilang tenggelam di Pantai Glagah.(Dok.Humas Basarnas Yogyakarta)

Kala mendekati pesisir di Kulon Progo, para korban melihat peluang menepi di tengah kondisi berbahaya lantaran kemungkinan kapal bertabrakan dengan beton pemecah ombak di lokasi.

"Jangkar pun enggak fungsi, mereka khawatir perahu itu terseret ke pemecah ombak sehingga hancur. Akhirnya mereka ambil keputusan untuk berenang, karena jarak dari perahu yang terdampar mereka ke tepi pantai hanya 30 meter," kata Musa.

Khawatir bertabrakan dengan pemecah ombak, akhirnya para korban mencoba menepi ke pemecah ombak tersebut menggunakan rakit seadanya berbahan jeriken.

"Begitu datang ombak, mereka kena ombak sekitar tiga meteran yang dua orang ini lepas dari rakit itu. sementara yang dua mereka berpegangan ke pemecah ombak itu," kata dia.

Dua buruh nelayan meninggal, dan dua lainnya selamat. 

3. Jenazah dua korban akan dibawa ke keluarga malam ini

Kronologi Buruh Nelayan Binuangen Lebak Terdampar di YogyakartaEvakuasi nelayan asal Banten yang hilang tenggelam di Pantai Glagah.(Dok.Humas Basarnas Yogyakarta)

Acil dan Masita kemudian selamat dari kejadian tersebut pada Rabu (13/3/2024), keduanya tengah dirawat di rumah sakit setempat, sementara dua rekannya ditemukan tewas dengan beberapa luka seperti benturan di bagian kepala.

"Mungkin kena benturan kepalanya, hilang kendali lah gitu. Pada Rabu yang dua bisa diselamatkan, pada pagi mereka mendarat, yang dua hilang dan setela pencarian, mereka ditemukan 5 kilometer dari TKP pemecah ombak untuk Anggit. dan Arba 7 kilometer," kata Musa,

Jenazah Anggit dan Arba direncanakan akan dibawa ke keluarganya malam ini. "Jadi nanti (saya) iring-iringan bersama dua ambulance malam ini akan dibawa ke keluarganya, di Binuangen, Wanasallam, Lebak," kata Musa.

Baca Juga: Perahu Nelayan Binuangen Terdampar di Yogyakarta, 2 Selamat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya