Melalui Golok, Perajin di Serang Pertahankan Budaya dan Sejarah

Mereka memiliki kemampuan ini secara turun-temurun

Serang, IDN Times - Selain dikenal dengan kesenian debus, Banten juga dikenal masyarakat luas sebagai wilayah tempat memproduksi senjata golok yang terkenal tajam.

Seperti yang dilakukan oleh banyak warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, yang sudah menjadi pembuat golok secara turun temurun dari beberapa generasi.

Salah satunya adalah Bakreni. Pria 44 tahun itu mengaku keturunan keenam sejak kakek buyutnya sebagai perajin golok.

“Sudah dari remaja saya diajarkan kakek sampai bapak saya untuk menempa besi sampai mengukir sarung golok, Alhamdulillah rezekinya sampai sekarang dari penjualan golok ini,” kata Bakreni, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (26/7/2023).

Baca Juga: Debus, Seni Beli Diri Ekstrem dan Unik dari Banten

1. Perajin golok terbagi pada 2 kelompok

Melalui Golok, Perajin di Serang Pertahankan Budaya dan Sejarahilustrasi golok (pexels.com/Bruchin Noeka)

Pembuat golok di desa ini, menurut Bakreni, dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah para perajin yang menempa besi sampai berbentuk golok tapi belum tajam. Kelompok kedua adalah para perajin dan pengukir golok yang memproduksi beraneka ragam jenis dan ukuran golok sampai diperjualbelikan ke pasar atau melalui pesanan.

Selain Bakreni ada perajin yang lebih senior bernama Suheri. Pria berusia 61 tahun ini mengaku mulai memproduksi golok dari tahun 1982.

Ia merupakan generasi keempat dari keluarganya sebagai pandai dengan label golok NHS yang merupakan akronim dari Numpang Hidup Sementara. Dalam waktu satu hari ia mengaku bisa menempa tiga sampai empat golok.

2. Golok buatan desa ini bisa laku hingga Rp90 ribu

Melalui Golok, Perajin di Serang Pertahankan Budaya dan SejarahPengrajin golok di Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten (ANTARA/Faradian Taufiq)

Setiap golok, kata Suheri, dijual Rp80 ribu sampai Rp90 ribu per buah. Bahan baku yang ia gunakan adalah besi bekas, misalkan dari per mobil atau jenis baja lain. Karyanya juga ia jual kepada para perajin dan pengukir golok di desanya.

"Saya khusus bagian menempa, satu jam menghasilkan delapan tempaan golok. Saya generasi ke-4, memang dari nenek moyang," kata Suheri.

Dari pekerjaannya, ia menghasilkan Rp400 ribu per hari dan keuntungan yang ia dapat di bagi dengan pegawainya setelah dipotong biaya pembelian bahan baku.

3. Golok beraura mistis laku dengan harga jutaan rupiah

Melalui Golok, Perajin di Serang Pertahankan Budaya dan Sejarahilustrasi uang (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Begitu juga dengan Bahari. Pria berusia 50 tahun ini mengaku dalam membuat golok bisa membutuhkan waktu lama karena keunikan bahan pembuatan dan aksesorinya.

Sulangkar berbahan besi pilihan dan aksesorinya antara lain penutup dan gagang berbahan tanduk kerbau merupakan salah satu perbedaan dengan golok pada umumnya.

"Golok yang gagangnya dari tanduk kerbau. Sarungnya juga dari tanduk kerbau atau full dari tanduk, harganya bisa mencapai jutaan rupiah," kata Bahari.

Apalagi jika gagang dan sarung golok terbuat dari  tanduk kerbau albino, harganya akan lebih mahal. Untuk jenis tersebut biasanya dijual dengan secara daring ataupun pesanan dari berbagai daerah lewat aplikasi.

Bagi pencinta golok, lanjut dia, lebih suka jenis ini. Selain kuat, golok dengan gagang dari tanduk kerbau menjadi golok yang khas dan menampilkan corak tradisional Banten. Maka dari itu, meskipun harga golok itu mahal, warga desa Seuat selalu mendapatkan pesanan.

Bahari bahkan mengaku pernah membuat golok sulangkar dan terjual dengan harga Rp8 juta untuk satu buah golok.

Nama golok sulangkar diambil dari salah satu jenis besi injakan delman, atau sado yang sudah tua. Besi-besi tua tersebut diambil menjadi bahan dasar pembuatan golok karena mereka masih percaya besi kuno tersebut mengandung unsur mistis yang kuat, sehingga ketika dijadikan golok, aura mistis tersebut masih ada.

Baca Juga: Pria di Pandeglang Ngamuk Bawa Golok, Polisi: Sudah Diamankan 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya