Mengenal Menjejak Lebak, Cerita Sejarah Rangkasbitung Lewat City Tour

Ikutan city tour dengan biaya seikhlasnya, tertarik?

Lebak, IDN Times - Bagi anak muda, penting untuk ingat sejarah agar dapat memahami akar nilai-nilai, belajar dari pengalaman masa lalu, dan merawat warisan budaya untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Hal itulah yang menjadi salah satu alasan anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Menjejak Lebak berupaya mengenalkan sejarah melalui wisata tur kota di Rangkasbitung, Lebak.

"Bagi kami, di setiap sudut di Kabupaten Lebak, tersimpan cerita yang bisa diulas dan kami tidak ingin cerita-cerita itu berhenti di kami. Lewat Menjejak Lebak kami ingin turut berperan membagikan kisah, cerita, atau sejarah yang ada di Kabupaten Lebak," kata pendiri Menjejak Lebak, Fathul Rizkoh, Rabu (27/12/2023).

1. Tur sejarah dengan tarif seikhlasnya

Mengenal Menjejak Lebak, Cerita Sejarah Rangkasbitung Lewat City TourDok. Menjejak Lebak

Rizkoh menerangkan, melalui gerakan wisata kota berjalan kaki atau walking city tour di Rangkasbitung, komunitasnya berupaya mengulas sejarah dan menerangkannya kepada masyarakat yang menjadi peserta.

Dari catatan pihaknya, ada 20 tempat bersejarah baik yang sudah ditetapkan jadi cagar budaya maupun yang belum yang bisa diulas kepada wisatawan. Tempat itu, mulai dari Stasiun Rangkasbitung, eks Pabrik Mexolie, Water Toren, Bungker, Museum Multatuli, eks Kantor Administrasi Perusahaan Perkebunan Karet, Rumah Dinas Pegawai KAI, Jembatan Dua, Jalan Multatuli, dan sebagainya.

"Kami memiliki paket wisata berbayar yang terjangkau, yaitu kurang dari Rp150 ribu dan pay as you wish atau bayar seikhlasnya," kata dia.

2. Mereka ikut mempromosikan kuliner dan pelaku UMKM lokal

Mengenal Menjejak Lebak, Cerita Sejarah Rangkasbitung Lewat City TourDok. Menjejak Lebak

Kegiatan walking tour, kata Rizkoh, diselenggarakan dalam satu hari penuh, dan biasanya dilakukan di akhir pekan Sabtu atau Minggu. Dalam walking tour yang dilakukan, selain berkunjung ke tempat sejarah, wisatawan akan singgah ke tempat kuliner dan perajin kriya lokal sebagai atraksi alternatif.

"Wisatawan diharapkan bisa membeli produk UMKM dan ikut menumbuhan ekonomi masyarakat setempat," kata Rizkoh.

Walking tour yang pihaknya lakukan, lanjut Rizkoh, bukan hanya bisa diikuti oleh orang dewasa, tapi juga bisa diikuti oleh anak-anak dengan tetap didampingi keluarga atau kerabat.

3. Menjejak Lebak menceritakan sejarah dengan narasi menyenangkan

Mengenal Menjejak Lebak, Cerita Sejarah Rangkasbitung Lewat City TourDok. Menjejak Lebak

Bagi Rizkoh, kelompoknya akan bergerak dan mencoba konsisten terhadap pemanfaatan tempat bersejarah, cagar budaya, hingga menjaga kearifan nilai sejarah. Caranya, kata dia, dengan melakukan edukasi lewat cerita atau narasi yang menyenangkan.

"Kami sadar bahwa gerakan ini sudah banyak dilakukan kelompok lain. Tapi sepengetahuan kami, kelompok yang memanfaatkan tempat-tempat bersejarah menjadi tempat menyenangkan untuk dikunjungi belum ada di Rangkasbitung. Gagasan ini juga yang akan menjadi landasan dan peringatan untuk kami agar tetap konsisten," ungkapnya.

Tertarik dengan waking tour Rangkasbitung yang dilakukan Komunitas Menjejak Lebak? Kamu bisa cek informasinya di Instagram resmi mereka @menjejaklebak.

Baca Juga: Satpol PP Lebak Razia Miras Menjelang Perayaan Nataru

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya