Nelayan Banten Hilang di Selat Sunda, Polda Banten Siapkan Tim DVI 

Pencarian sempat terhambat akibat cuaca buruk

Pandeglang, IDN Times - Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Banten Kombes Pol Nariyana menyebut, pihaknya telah mengerahkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mendirikan posko antemortem. Pendirian posko ini terkait kecelakaan kapal motor (KM) Puspita Jaya di Selat Sunda. 

“Pendirian posko ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data dari keluarga korban yang hilang akibat tenggelamnya KM Puspita Jaya,” katan Nariyana, Selasa (21/6). Hingga saat ini, tujuh dari 16 nelayan masih hilang. 

Baca Juga: 9 dari 16 Awak Kapal Nelayan Banten yang Tenggelam Ditemukan

1. Polisi juga berkordinasi dengan TNI AL

Nelayan Banten Hilang di Selat Sunda, Polda Banten Siapkan Tim DVI Basarnas Banten (https://banten.basarnas.go.id)

Nariyana mengatakan, dalam pelaksanaanya, Tim DVI Polda Banten bekerja sama dengan Tim Urkes Polres Pandeglang, Satpolairud Polres Pandeglang, Tim Basarnas Banten, TNI AL Labuan dan tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan melakukan koordinasi dengan para pihak terkait serta mengumpulkan data antemortem dari pihak keluarga korban yang belum berhasil ditemukan.

Tim SAR Banten kembali melanjutkan pencarian nelayan yang menjadi korban tenggelamnya kapal motor (KM) Puspita Jaya dengan mengerahkan kapal besar, yakni  KN Sarwisnu dari Jakarta.

"Kami melakukan penyisiran di sekitar Selat Sunda dengan Kapal KN Sarwisnu, karena cuaca di perairan itu kurang bersahabat," kata Kasubsi Operasional Basarnas Banten Heru, seperti dikutip dari Antara Selasa (23/6).

2. Kapal ini sanggup bertahan menghadapi gelombang tujuh meter

Nelayan Banten Hilang di Selat Sunda, Polda Banten Siapkan Tim DVI Basarnas Banten (https://banten.basarnas.go.id/)

Heru mengatakan, Kapal KN Sarwisnu dengan panjang 12 meter itu dikerahkan karena mampu menghadapi ketinggian gelombang antara enam sampai tujuh meter.

"Kapal KN Sarwisnu sudah biasa dioperasikan Basarnas untuk penyelamatan evakuasi kecelakaan laut, karena jelajah radius kapal tersebut hingga mencapai di atas lima mil dari pantai," kata dia.

3. Gelombang tinggi sempat jadi kendala operasi pencarian

Nelayan Banten Hilang di Selat Sunda, Polda Banten Siapkan Tim DVI ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Pencarian nelayan itu dilakukan tim gabungan terdiri dari Basarnas Banten, Jakarta, Lampung, Lanal Banten, Polairud Banten, KSOP Banten, TNI AL, ASDP Merak, dan SAR dalam empat hari terakhir, belum juga menemukan tujuh nelayan yang hilang.

Dalam pencarian nelayan yang hilang di Selat Sunda, tim SAR sempat menghadapi kendala, berupa cuaca buruk di perairan setempat. Pencarian pada Senin (22/6) itu pun terpaksa dihentikan. 

"Kita hentikan pencarian nelayan yang hilang itu hingga sore karena gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan deras," kata Heru.

Baca Juga: Kapal Penumpang Tenggelam di Selat Sunda, 10 Orang Hilang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya