Pilih MRT ke Serang, Pemerintah Dinilai Tak Bangun Wilayah Selatan

Semestinya Pemprov dorong reaktivasi jalur KA di Selatan

Serang, IDN Times - Pemerintah berencana akan melanjutkan pengembangan transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) ke Kota Serang. Pengamat transportasi yang juga akademisi Universitas Pamulang, Misbah Priagung Nursalim menilai, upaya pembangunan transportasi masif di wilayah utara Banten itu tak berdampak signifikan bagi masyarakat selatan Banten.

Padahal, semestinya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten lebih mendorong dan merealisasikan reaktivasi jalur KA non-aktif di wilayah selatan, yang selalu tertunda.

“Tol sedang dibangun hingga Panimbang, namun hingga saat ini akses masyarakat Banten Selatan untuk ke Jakarta masih sulit. Tidak ada transportasi umum yang menghubungkan mereka. Damri sudah masuk wilayah Bayah dan Carita, namun jumlahnya terbatas,” kata Misbah, kepada IDN Times, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Setengah Hati Reaktivasi Jalur KA di Banten

1. Misbah meminta Pemprov jangan hanya mengikuti kemauan usaha properti

Pilih MRT ke Serang, Pemerintah Dinilai Tak Bangun Wilayah Selatanilustrasi perumahan (unsplash/Breno Assis)

Misbah mengatakan, pemerintah saat ini masih terus mengikuti kemauan dari usaha properti, untuk memenuhi aksebilitas mereka. Usaha properti, kata dia, memang menarik  minat kaum urban membeli rumah tinggal di wilayah itu. Pertumbuhan penduduk juga akan meningkat sehingga kebutuhan transportasi juga meningkat.

Namun, pembangunan sarana transportasi di bagian utara tidak begitu berdampak signifikan bagi masyarakat bagian selatan yang masih tertinggal.

“Masyarakat Banten selatan butuh konektivtas ke kota melalui angkutan umum yang aman dan terjangkau. Salah satunya melalui pembangunan jalur kereta api,” kata dia.

2. Pemprov seharusnya mencontoh reaktivasi jalur KA Garut

Pilih MRT ke Serang, Pemerintah Dinilai Tak Bangun Wilayah SelatanDokumen IDN Times

Misbah mencontohkan, Pemkab Garut dan Pemprov Jawa Barat serius mereaktivasi jalur KA yang mati. Kini, PT Kereta Api Indonesia sudah meluncurkan kereta kelas eksekutif dari Gambir ke Garut menyusul larisnya kereta ekonomi Cikuray. 

Sehingga, lanjutnya, masyarakat Garut memiliki banyak pilihan untuk ke Jakarta. Mereka bisa naik kereta, bus, ataupun travel. Baik kereta maupun bus dari dan ke Garut selalu penuh. 

“Masyarakat Garut juga banyak yang berpendidikan di Bandung ataupun Jakarta. Sebentar lagi malah dibangun tol yang menuju Garut. Banten jangan mau kalah. Masa iya masyarakat Banten selatan hanya menjadi penonton pembangunan saja,” kata dia.

3. Pemprov mengusulkan pembangunan MRT hingga ke Serang

Pilih MRT ke Serang, Pemerintah Dinilai Tak Bangun Wilayah Selatanilustrasi MRT (unsplash.com/Anisetus Palma)

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Banten Tri Nurtopo mengatakan, Pemprov Banten tengah mengkaji untuk pengembangan transportasi publik tersebut.

 "MRT akan dilanjutkan pengembangannya ke Serang," kata Tri saat dikonfirmasi, Kamis (11/1/2024).

Tri mengungkap, pihaknya akan menyampaikan hasil kajian Pemprov Banten ke pemerintah pusat. Sebab, saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengembakan MRT Jakarta Fase 3 Cikarang-Balaraja.

"(Hasil kajian) didiskusikan dengan pusat, karena itu harus sama (pengembangannya) dengan MRT di Balaraja. Kami kajian dulu, karena yang Balaraja kan belum dibangun," katanya.

Baca Juga: Produksi Beras di Banten Turun 109 Ribu Ton pada 2023

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya