Reaktivasi Jalur Kereta di Banten Sudah Amdal, Kapan Mulai Dibangun?

Pemerintah masih belum meneruskan proyek ini

Pandeglang, IDN Times - Akademisi yang dilibatkan dalam proyek reaktivasi jalur Kereta Api (KA) non aktif Rangkasbitung-Labuan dan Saketi-Bayah, mengungkap bahwa dua jalur bersejarah tersebut sudah siap secara Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) pada 2018 lalu.

Khusus pada jalur KA Rangkasbitung-Labuan railbed atau jalur rel dianggap masih sangat mumpuni untuk kembali diaktifkan. Apalagi bentuk railbed dan bekas-bekas jalur tersebut masih jelas.

"Lahan yang dimiliki dari zaman Belanda itu sudah dinyatakan cukup, untuk pembebasan lahan dalam arti tanah baru diakuisisi itu tidak ada, yang ada menertibkan kembali lahan sudah dari pemukiman berdiri di atasnya," kata Nurcahyo Mukardi, akademisi yang dilibatkan dalam proyek ini kepada IDN Times, Jumat (13/1/2022).

Baca Juga: Pembayaran Kompensasi Reaktivasi Rangkasbitung-Labuan Ditunda

1. Ada relokasi jalur atau jalan raya di Rangkasbitung

Reaktivasi Jalur Kereta di Banten Sudah Amdal, Kapan Mulai Dibangun?Peninggalan jalur nonaktif Rangkasbitung-Labuan (Dok. Pribadi/Yusril Rizky Pratama)

Staff pengajar Politeknik Negeri Bandung pada Departemen Teknik Kimia ini mengungkapkan, tak ada kesulitan jika nantinya proyek fisik dilakukan. Hanya saja, ada beberapa titik jalur yang kini menjadi jalan raya di wilayah Rangkasbitung.

"Karena railbed Rangkasbitung-Labuan sudah jelas, maka tidak perlu lagi merancang jalur. Rancangan jalurnya itu saja, tapi pas di tengah kita baru tahu ada sebagian jalur di Rangkasbitung yang menjalan besar sehingga harus direlokasi," kata dia.

Hingga saat ini, belum pasti apakah jalur KA yang akan direlokasi atau jalan raya yang digeser. Nurcahyo menyebut belum ada keputusan terkait hal tersebut. 

Baca Juga: 1.037 Perlintasan Sebidang Kereta Api Berstatus Liar, DPR: Ngeri!

2. Menjadi feeder KRL Rangkasbitung

Reaktivasi Jalur Kereta di Banten Sudah Amdal, Kapan Mulai Dibangun?IDN Times/Muhamad Iqbal

Nurcahyo mengungkapkan, jalur ini kemungkinan belum langsung dielektrifikasi. Namun konsep feeder dari jalur kereta Commuter di Rangkasbitung akan diterapkan pada jalur ini sebagai kereta barang pengangkut hasil bumi.

"Ini dirancang keretanya yang standar itu, lokomotif diesel. Tidak elektrifikasi. Desain tekanan gandanya 15 ton kok. Memang ada konsep feeder untuk Rangkasbitung. Tapi waktu itu ada ide begini, fungsi Labuan dan Tanjung Priok itu rupanya dua sentra ikan yang saling bergantian. Kereta ini bisa angkut barang," kata dia.

3. Proses lanjutan setelah Amdal

Reaktivasi Jalur Kereta di Banten Sudah Amdal, Kapan Mulai Dibangun?Peninggalan jalur nonaktif Rangkasbitung-Labuan (Dok. Pribadi/Yusril Rizky Pratama)

Dijelaskan Nurcahyo, setelah Amdal sudah diselesaikan maka tahap selanjutnya adalah pembebasan lahan sebelum masuk pada tahap kontruksi fisik.

"Setelah Amdal diselesaikan, lalu akuisisi lahan, dan relokasi pemukiman, baru setelah itu kontruksi fisik," kata dia.

Baca Juga: Tips Naik Kereta Api dan Jadwal KRL Rangkasbitung

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya