RSU Tangerang Ngaku Kewalahan Tangani Pasien COVID-19 Varian Delta 

Jumlah pasien meningkat, kematian terus bertambah

Tangerang, IDN Times - Koordinator Lapangan Satgas COVID-19 RSU Kabupaten Tangerang, Dadang Kurniawan menyebut, pihaknya kewalahan menangani lonjakan kasus pasien COVID-19 sejak adanya temuan kasus COVID-19 varian delta.

Dadang menyebut, kini orang yang butuh ruangan IGD makin banyak dan tak hanya didominasi orang yang masuk dalam usia rentan, melainkan juga usia muda.

"Malah yang muda-muda di umur 20 sampai 30 tahun yang masuk IGD dan butuh ruangan ICU. Dan angka kematiannya cukup tinggi," kata Dadang, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: 73 Ribu Anak SMP di Kota Tangerang Jadi Target Vaksinasi 

1. Pasien membeludak, ruang dan ICU dilipatgandakan

RSU Tangerang Ngaku Kewalahan Tangani Pasien COVID-19 Varian Delta Ruang ICU di rumah sakit Portugal hampir mencapai batasnya. Ilustrasi (pexels.com/Pixabay)

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, RSU Kabupaten Tangerang sempat hanya menyediakan delapan bed ICU di awal-awal pandemik. Namun ketika masuk varian delta, ruangan ICU sudah mencapai 21 bed.

"Masuk bulan Juni kita terus tambah sehingga sekarang 164 bed ruang perawatan isolasi dan 21 bed ruang ICU. Inikan peningkatannya cukup drastis ya, karena memang angkanya cukup tinggi," kata dia.

2. Angka pasien melonjak setelah masuknya varian delta

RSU Tangerang Ngaku Kewalahan Tangani Pasien COVID-19 Varian Delta Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Untuk angka kasus yang dirawat di bulan Maret 2021 , lanjutnya, pihaknya hanya merawat 33 pasien. Sedangkan di bulan Juni 2021 ini pihaknya sudah merawat 443 pasien COVID-19,

"Bulan Juli per tanggal 10 saja kita sudah merawat 186 pasien. Bahkan di minggu-minggu awal juli kemarin daftar antri IGD nya bisa mencapai 41 pasien," kata dia.

Dadang mengatakan, kematian pasien COVID-19 di RSU Kabupaten Tangerang juga meningkat semenjak masuknya varian delta ini.

Baca Juga: Barisan Salib dan Nisan COVID-19 Terus Bertambah di Tangerang Raya

3. Penanganan pasien yang terpapar varian delta lebih sulit

RSU Tangerang Ngaku Kewalahan Tangani Pasien COVID-19 Varian Delta TPU Selapajang, Kota Tangerang. (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Dadang menyatakan gejala yang dirasakan masyarakat yang terkena COVID-19 varian delta itu juga lebih berat dan lebih rumit penanganannya dibanding pasien COVID-19 biasa.  Hal itulah salah satu penyebab banyak pasien COVID-19 yang tidak tertolong.

"Nah sekarang yang meninggal juga banyak yang ternyata enggak punya riwayat penyakit komorbidnya. Itu yang kita bilang lebih berat penanganannya karena virusnya sendiri cepat sekali menjalar dalam tubuh pasiennya sehingga merusak organ-organ tubuh pasien," kata Dadang.

Baca Juga: 800 Lebih Warga Kabupaten Tangerang Jalani Isoman di Rumah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya