Selama 2022, Ribuan Kasus DBD Terjadi di Kabupaten Tangerang

7 orang meninggal dunia karena DBD

Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat, 1.322 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi sepanjang tahun 2022 di wilayah Kabupaten Tangerang, dari jumlah itu tujuh orang dinyatakan meninggal dunia. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tangerang Sumihar Sihaloho mengungkap, pihaknya kembali mewaspadai penyebaran kasus DBD di tengah musim hujan yang melanda wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

"Di musim penghujan kali ini, kami mengimbau ke masyarakat untuk  rutin melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus," terang Sumihar, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga: DBD di Lebak Capai 775 Kasus, 4 Orang Meninggal

1. P2P Kabupaten Tangerang meluncurkan program-program pencegahan DBD

Selama 2022, Ribuan Kasus DBD Terjadi di Kabupaten TangerangIlustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Selain menggiatkan PSN dengan 3M plus tadi, kata Sumihar, pihaknya juga menguatkan program satu rumah satu jumantik. Agar penyebaran nyamuk pembawa virus DBD tidak terus-terusan berkembang biak.

"Kami juga rutin mensosialisasikan ke masayarakat untuk melaksanakan kegiatan gerakan satu rumah satu jumatik dan pemantauan  berkala hasil kegiatan oleh puskesmas terdekat," ungkap Sumihar.

2. Tahun 2022, 7 orang tewas karena DBD

Selama 2022, Ribuan Kasus DBD Terjadi di Kabupaten TangerangIlustrasi Pasien DBD (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Menurut Sumihar, di tahun 2022 kemarin saja ada 1.322 kasus DBD menyerang warga di Kabupaten Tangerang. Dari jumlah itu, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia karena virus dengue tersebut.

"Jumlah kasus DBD Januari sampai dengan Desember 2022 sebanyak 1.322 kasus dan jumlah kematian dari Januari- Desember 2022 adalah 7 orang," jelasnya. 

3. Cuaca ekstrem, pemantauan kasus DBD ditingkatkan

Selama 2022, Ribuan Kasus DBD Terjadi di Kabupaten TangerangIlustrasi fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Untuk tahun ini, di tengah kondisi cuaca hujan tinggi pihaknya mengaku akan kembali meningkatkan pemantauan rutin ke fasilitas layanan kesehatan yang ada agar pasien DBD yang ada di lingkungan masyarakat bisa cepat tertangani dan penyebaran nyamuk pembawa virus tidak menyebar ke banyak orang di lingkungan.

"Pemantauan rutin peningkatan jumlah kasus DBD yang rutin dilaporkan dari RS melalui laporan kewaspadaan dini dan Respon Rumah Sakit untuk selanjutnya segera ditindak lanjuti berkoordinasi dengan puskesmas dan perangkat daerah dalam tata laksana kasus positif DBD yang terlaporkan," kata Sumihar.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya