Sempat Dirawat dengan Status PDP COVID-19, Dosen UBL Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Seorang dosen di Universitas Budi Luhur (UBL) yang merupakan warga Kecamatan Pinang Kota Tangerang tutup usia. Sebelumnya, sang dosen berstatus Pasien dengan Pengawasan (PDP) COVID-19.
Meninggalnya dosen di UBL ini tersiar di grup kampus dan masyarakat luas.
1. Almarhum mulai dirawat dari 7 Maret lalu
Informasi yang dihimpun, almarhum merupakan warga di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang yang sempat mendapat perawatan medis di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Bahkan, dosen yang mengabdikan dirinya di UBL ini menjalankan perawatan sejak 7 Maret 2020 lalu di salah satu RS yang ada di Kota Tangsel. Saat itu, dia dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.
2. Almarhum sedang menyiapkan S3 di Malaysia
Bagi kampus UBL, Almarhum merupakan orang penting yang banyak memiliki jasa dalam dunia akademik di UBL. Hal tersebut dikatakan Rektor UBL Wendi Usino saat dihubungi Kamis (26/3) malam.
"Kami sangat kehilangan. Almarhum sudah banyak menyumbang di dunia pendidikan di UBL. Almarhum sebelumnya pasien dalam pengawasan di salah satu Rumah Sakit di kawasan Tangerang Selatan," ungkap Wendi, Kamis (26/3).
Meskipun Almarhum sudah tidak mengajar selama kurang lebih satu tahun di kampus ini, kata Wendi, yang bersangkutan merupakan dosen tetap di kampus ini. "Almarhum sedang menyiapkan kuliah S3-nya di Malaysia. Kami sangat mengapresiasi langkah Almarhum dalam mengajar program doktoral S3 di Malaysia," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Tangerang Perpanjang Masa Belajar Di Rumah Hingga 29 Mei
3. Proses pemakaman mengikuti protokol COVID-19
Namun begitu, lanjut Wendi, Almarhum dinyatakan meninggal setelah di diagnosa menderita tipes dan mengalami gangguan pneumonia.
“Sebagai langkah antisipasi, proses pemakaman jenazah telah dilakukan mengikuti protokol COVID-19 oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan,” ucap Wendi.
4. Pemkot Tangerang belum tahu detail sebab kematiannya
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang belum bisa memastikan penyebab kematian Dosen UBL itu. Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tangerang, Buceu Gartina menyebut, pihaknya belum mendapat informasi detail kematian dosen tersebut.
"Kalau ada yang meninggal tidak terkonfirmasi sakitnya apa, mohon maaf kami tak bisa menjawab," kata Buceu, Kamis (26/3).
Baca Juga: Dindik Tangsel Perpanjang Masa Belajar di Rumah Hingga 20 Mei 2020