Serpihan Diduga Badan Sriwijaya Air Berbobot Ratusan Kilo Ditemukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Serpihan berbobot berat diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang diinformasikan jatuh pada Sabtu (9/1/2020) kemarin, diangkut ke KRI Tjiptadi.
KRI Tjiptadi bertugas mengangkut dan membawa serpihan pesawat, Minggu (10/1/2020). Pantauan IDN Times di lokasi, serpihan tersebut ditemukan oleh para penyelam yang berada di lokasi jatuhnya pesawat. Belum dapat dipastikan partisi apa yang ditemukan para penyelam itu.
1. Bobot mencapai ratusan kilogram, kru KRI Tjiptadi kewalahan mengangkutnya
Diperkirakan bobot benda tersebut mencapai ratusan kilogram. Benda itu diangkut dari KRI Riegel menuju KRI Tjiptadi dengan perantara KRI Galunggung.
Enam orang kru KRI Tjiptadi yang memindahkan benda itu dari KRI Galunggung menuju KRI Tjiptadi tampak kewalahan lantaran bobotnya yang amat berat.
Baca Juga: Basarnas Terima 5 Kantong Jenazah Berisi Tubuh Korban Sriwijaya Air
2. Serpihan pesawat mulai banyak ditemukan
Sebelumnya, serpihan pesawat Sriwijaya SJY 182 yang diinformasikan jatuh Sabtu (9/1/2020) sore mulai banyak ditemukan oleh tim penyelam dari unsur TNI AL dan unsur lainnya pada Minggu (10/1/2021).
Serpihan-serpihan yang dikumpulkan para penyelam itu kemudian dikumpulkan di kapal-kapal besar yang berjaga di sekitar lokasi operasi pencarian pesawat.
Editor’s picks
3. KRI Tjiptadi kumpulkan serpihan pesawat Sriwijaya
Salah satu kapal yang menjadi tempat dikumpulkannya serpihan pesawat itu yakni KRI Tjiptadi. Pantauan IDN Times di KRI Tjiptadi sekitar pukul 13.20, serpihan-serpihan yang dikumpulkan penyelam mulai berdatangan.
Beberapa serpihan tersebut nampak seperti badan pesawat dan ada juga pakaian yang diduga milik para penumpang pesawat.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJY 182 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021). Berikut kronologi yang sudah dihimpun oleh pihak Kemenhub, bersama dengan stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI, Polri, dan stakeholder terkait lainnya.
• Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.
• Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
• Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
• Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
Baca Juga: Basarnas Temukan Dua Benda Diduga Black Box Sriwijaya Air SJY 182