Tangsel Masih Zona Merah COVID-19, Airin: Kematian karena Komorbid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menyebutkan, daerah yang ia pimpin masih masuk kategori zona merah penyebaran COVID-19.
Zonasi risiko tinggi di Tangsel itu disebabkan adanya peningkatan kasus kematian pasien COVID-19. Tangsel menjadi wilayah satu-satunya daerah di Banten yang masih berstatus zona merah COVID-19.
1. Kasus kematian karena pasien komorbid
Airin menjelaskan, kenaikan kasus kematian COVID-19 di Tangsel dikarenakan pasien memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Namun ia belum merinci dari mana asal pasien menderita penyakit bawaan itu hingga terpapar COVID-19.
"Yang positif dan komorbid bikin kita merah lagi. Tapi kan kesembuhannya banyak. Soal klaster mananya itu bakal kita urai lagi," kata Airin, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Masih Banyak Warga Tak Percaya COVID-19
2. Angka kesembuhan di Tangsel mencapai 80 persen
Meski berstatus zona merah, Airin masih optimis melihat persentase kesembuhan yang juga tinggi.
"Pada intinya kita lihat proses kesembuhannya juga di atas 80 persen lebih. Tapi pas kita cek yang meninggal karena apa, ternyata kormobid, makanya kita akan evaluasi di hilir," kata dia.
3. Sebanyak 105 orang masih dirawat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten merilis data terkini kasus COVID-19, Senin (19/10/2020). Dalam rilis tersebut, Pemprov memastikan jika Kota Tangsel menjadi satu-satunya daerah zona merah penyebaran COVID-19.
Berdasar data Pemprov Banten, 105 orang di Tangsel masih menjalani perawatan, 1.259 sembuh dan 73 orang meninggal dunia. Sedangkan untuk data kontak erat (KE) di Tangsel sudah mencapai 5.776 untuk kasus suspect (KS) yang berada di angka 3.700.
Baca Juga: Tangsel Satu-Satunya Zona Merah COVID-19 di Banten