Vaksinasi COVID-19, Masyarakat Adat Baduy Tak Mau Dipaksa

Mereka tak menolak, tapi juga tak mau dipaksa

Lebak, IDN Times - Pemberian vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Lebak mulai dilakukan. Ribuan nakes secara bertahap sudah divaksinasi oleh vaksin buatan Sinovac dari negara Tiongkok.

Diketahui, untuk masyarakat umum vaksinasi dijadwalkan pada bulan Maret sampai April 2021. Menanggapi hal itu, masyarakat adat Suku Baduy justru berharap tak mendapat vaksinasi. Lalu apa alasannya?

Baca Juga: Setahun Pandemik Suku Baduy Masih Terhindar COVID-19, Ini Rahasianya!

1. Baduy tak menolak vaksin, tapi juga tak mau dipaksa

Vaksinasi COVID-19, Masyarakat Adat Baduy Tak Mau DipaksaIDN Times/Muhamad Iqbal

Kepala Desa Kanekes yang juga salah satu tetua adat Suku Baduy, Jaro Saija, menyampaikan agar tidak ada paksaan kepada warga Badui untuk disuntik vaksin.

“Menolak tidak, tapi jangan sampai ada paksaan. Bagi warga yang mau saja, nanti saya juga bantu menyosialisasikan kepada warga,” kata Saija kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).

2. Kalau dapat vaksinasi, tetua adat Baduy akan lakukan rapat

Vaksinasi COVID-19, Masyarakat Adat Baduy Tak Mau Dipaksa

Jaro Saija mengungkap, rapat adat para tetua adat akan dilakukan jika nanti masyarakat Baduy akan dilakukan vaksinasi. Karena, hal itu sudah menyangkut dengan adat istiadat.

“Kita akan bicarakan terlebih dahulu dengan tetua adat lainnya, soalnya ini sudah berhubungan dengan adat di sini,” ujarnya.

3. Setahun pandemik, warga Baduy bebas COVID-19

Vaksinasi COVID-19, Masyarakat Adat Baduy Tak Mau DipaksaWarga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sebelumnya, Kepala Adat Pemerintahan Baduy di yang juga merangkap sebagai Kepala Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak Banten, Jaro Saija mengatakan, dari sekitar 14.600 jiwa warga adat Baduy, hingga kini tak satupun yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Tidak ada, tidak ada, mudah-mudahan tidak ada," kata Jaro Saija, Jumat (22/1/2021).

Jaro Saija mengungkapkan, sejak ada pandemik COVID-19 di bulan Maret 2020 lalu, tetua adat segera mengantisipasi dengan meminta semua warga yang ada di luar desa adat semisal di Jakarta dan kota lain untuk pulang kampung. Karena, lanjutnya, saat itu sedang memasuki masa ritual Kawalu.

"Sementara warga Baduy yang sudah di dalam wilayah Desa Kanekes, dilarang untuk berpergian," kata dia.

Baca Juga: Gak Banyak Orang Tahu, Nih 5 Kuliner Khas Suku Baduy

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya