Walkot Tangerang Akui Beda Data Kematian dan Pemakaman Pasien COVID-19

Data kemenkes selalu beda dengan data pemakaman. Kenapa ya?

Kota Tangerang, IDN Times - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkap, data kematian dan pemakaman jenazah COVID-19 di Kota Tangerang selalu berbeda karena distribusi data pusat tak sesuai dengan realitas di pemakaman.

Arief mengakui, data yang kematian COVID-19 yang mereka rilis melalui situs resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang merupakan data yang didistribusikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Sebagaimana diketahui, angka kematian yang dirilis situs resmi milik Pemkot Tangerang pada tanggal 4 Juli, 2021 tiga pasien. Tanggal 5 Juli, 2021 empat pasien. Tanggal 6 Juli, 2021 satu pasien. Tanggal 7 Juli, 2021 tujuh pasien.

Angka itu sangat berbeda dengan angka pemakaman khusus pasien COVID-19 di tanggal tersebut yang rerata mencapai angka 30 hingga 40 jenazah pasien COVID-19 sehari.

Baca Juga: Beda Data Kematian dan Pemakaman COVID-19 Juli 2021 di Tangsel

1. Data Kemenkes yang diterima Pemkot Tangerang tak sesuai dengan angka pemakaman

Walkot Tangerang Akui Beda Data Kematian dan Pemakaman Pasien COVID-19Arief R. Wismansyah (tengah) melihat kesiapan SMPN 27 Gebang Raya sebagai RIT khusus pasien COVID-19 gejala ringan (Antaranews)

Arief mengungkapkan data Kemenkes RI yang didistribusi kemudian dimuat dalam situs resmi sendiri selalu berbeda dengan data pemakaman Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangerang.

"Kalo di website itu dari pemerintah pusat. (Kalau data pemkot Disperkimta) misal nih (pemakaman COVID-19) 21 berdasar dari rumah sakit, 12 dari isolasi mandiri," kata Arief, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: MUI Tangerang Minta Masyarakat Takbiran dan Salat Idul Adha di Rumah

2. Sesuai aturan pusat, Pemkot Tangerang hanya bisa rilis data dari pusat

Walkot Tangerang Akui Beda Data Kematian dan Pemakaman Pasien COVID-19Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Ketika ditanyai, kenapa angka kematian di situs tak menggunakan data Disperkimta yang juga berasal dari rumah sakit, Arief meminta hal tersebut ditanyakan langsung ke pemerintah pusat.

"Ya tanya pusat, yang bikin ketentuannya bukan kita tapi pemerintah pusat bukan daerah," kata Arief.

3. Pasien meninggal saat isoman juga pengaruhi perbedaan angka kematian

Walkot Tangerang Akui Beda Data Kematian dan Pemakaman Pasien COVID-19Bhabinkamtibmas dan Babinsa Gunsel saat memberikan makanan kepada warga laksanakan Isoman (IDN Times/Ervan)

Selain persoalan data dari pusat, kata Arief, pasien COVID-19 yang meninggal saat isolasi mandiri juga turut memengaruhi perbedaan angka kematian.

"Jadi yang kematian itu kan dilaporkan semua pakai aplikasi nah sedangkan yang isolasi mandiri datang langsung ke TPU jadi makanya itu ga sama dengan data kita," kata dia.

Baca Juga: 7.800 Pasien COVID-19 di Kota Tangerang Isolasi Mandiri di Rumah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya