Terdampak COVID-19, Warga Non-Tangsel Mulai Dapat Bansos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Menteri Sosial Juliari P Batubara menegaskan bahwa warga yang tinggal di Tangerang Selatan (Tangsel) dan terdampak tetap mendapat bantuan meski tidak memiliki KTP setempat.
"Prinsipnya, pemerintah daerah yang paling paham kondisi di daerahnya sendiri, siapa yang paling berhak menerima, kondisinya seperti apa," kata Juliari melalui keterangan tertulis, Selasa (23/6)
Mensos pun sudah menyerahkan bantuan sosial (bansos) sembako kepada warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) di luar daerah Tangsel, namun berdomisili di sana.
1. KTP luar Jabodetabek yang tinggal di wilayah itu juga akan dapat bansos
Dalam kesempatan itu, Mensos Juliari menyampaikan bahwa Kemensos tidak menutup kemungkinan bagi warga dengan KTP di luar Jabodetabek diberi sembako selama ia benar-benar terdampak COVID-19.
"Kami (Kemensos) hanya menganggarkan dan menyalurkan saja, kebetulan karena program ini berlanjut, sampai Desember, kita harapkan yang sudah baik ini pendataannya akan lebih baik lagi, akan lebih tepat lagi," ujarnya.
2. Warga non-Tangsel yang terdampak COVID-19 mulai didata
Airin, yang turut mengawal penyaluran sembako Kota Tangsel, menyampaikan ungkapan terima kasih dari masyarakat kepada Kemensos RI. "Pada kesempatan yang baik ini juga, saya berterima kasih atas nama masyarakat, Kemensos tidak pernah kaku untuk data," kata Airin.
Jadi, lanjut Airin, manakala memang ada yang terdampak di bulan ini, pemerintah daerah setempat mengonfirmasi kebenaran datanya dan mengajukan data penerima tersebut ke pusat.
Penginputan data yang disebut Airin ditunjukkan melalui salah satu warga ber-KTP di luar Tangsel yang disambangi Mensos RI.
"Ini contohnya, (penerima) di sini, baru kita masukkan karena dia tidak ber-KTP Tangsel, tapi terdampak, dan kita usulkan. Lalu, direspons cepat oleh Kemensos," tutur dia.
3. Warga ini mengaku beruntung didatangi Mensos RI
Sementara itu, Redi Wahyudi (34), warga non Tangsel beruntung sembakonya diantar langsung ke rumahnya oleh Mensos RI, Redi merupakan warga perantau asal Palembang, Sumatera Selatan.
"Saya KTP daerah Sumatera Selatan, (di sini) cuma ngontrak. Sementara tinggal di Tangsel untuk bekerja,” ujar Redi.
Ia mengisahkan kali pertama didata oleh Ketua RT setempat sebagai calon penerima bansos sembako, “Jadi, ini penambahan, (sembako) ini seharusnya untuk orang-orang dengan KTP Tangsel, sedangkan saya bukan (KTP) Tangsel, Pak RT minta KTP dan KK, terus mungkin dilihat kami bukan orang mampu, dari situ kami didata,” kata Redi.
Mengaku sudah empat tahun terakhir tinggal di Tangsel, dan pekerjaannya sebagai satpam pada sebuah perusahaan terdampak akibat COVID-19, ia dan keluarga bersyukur mendapat sembako tersebut. “Soalnya kami bukan orang setempat, tapi karena kebijakan RT yang meninjau langsung ke warganya, jadi kami dapat,” ungkapnya.
Baca Juga: Belajar Online Diperpanjang Sampai Tangsel Masuk Zona Hijau