Xi Jinping Akhirnya Buka Suara Tentang Usulan Investigasi Virus Corona

Lebih dari 100 negara mendukung investigasi mandiri

Beijing, IDN Times - Presiden Tiongkok Xi Jinping buka suara untuk pertama kalinya di hadapan dunia internasional untuk menanggapi usulan investigasi mandiri mengenai asal-usul virus corona. Berbicara melalui konferensi video saat pembukaan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada Senin (18/5), Xi mengaku negaranya mendukung adanya peninjauan kembali secara komprehensif.

Dalam beberapa waktu terakhir muncul desakan agar negara-negara bergabung untuk mengadakan penyelidikan mengenai bagaimana virus corona bisa muncul dan menyebar sampai level saat ini. Setidaknya yang paling keras menyuarakannya adalah Uni Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Tiongkok sendiri sempat menyuarakan keberatan melalui misi diplomatiknya.

1. Xi meminta peninjauan kembali dilakukan secara "obyektif dan imparsial"

Xi Jinping Akhirnya Buka Suara Tentang Usulan Investigasi Virus CoronaPresiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, pusat penyebaran virus COVID-19, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/Xie Huanchi/Xinhua via REUTERS

Xi menyampaikan sebanyak enam poin utama saat pidato pembukaan pertemuan yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) tersebut. Mengenai asal virus corona, Xi menolak menggunakan kata investigasi atau penyelidikan seperti yang digaungkan oleh negara lain.

"Tiongkok mendukung ide peninjauan kembali tentang respons global terhadap COVID-19 setelah itu berhasil dikendalikan guna merangkum pengalaman dan mengatasi kegagalan. Pekerjaan ini harus berdasarkan kepada ilmu pengetahuan dan profesionalisme, dipimpin oleh WHO, dan dilakukan dalam sikap obyektif serta imparsial," kata Xi, seperti dikutip dari transkrip pidato.

Baca Juga: Penasihat COVID-19 Tiongkok: Awalnya Pejabat Wuhan Tidak Berkata Jujur

2. Xi menyampaikan bantuan dana sebesar Rp30 triliun kepada WHO

Xi Jinping Akhirnya Buka Suara Tentang Usulan Investigasi Virus CoronaWarga memakai masker pelindung mengendarai sepeda di Wuhan, Pprovinsi Hubei, Tiongkok, pada 14 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Di momen ini juga Xi mengumumkan bahwa negaranya memberikan bantuan dana sebesar Rp30 triliun kepada PBB selama kurun waktu dua tahun untuk membantu respons COVID-19 dan pembangunan ekonomi serta sosial di negara-negara terdampak, terutama negara-negara berkembang.

Ia pun beberapa kali menekankan usaha Tiongkok dalam membantu WHO dan negara-negara lain selama pandemik. "Di Tiongkok, setelah membuat usaha sungguh-sunggu dan pengorbanan luar biasa besar, kami mampu membalik keadaan dan melindungi nyawa serta kesehatan penduduk kami," ujar Xi. "Kami telah bertindak dengan keterbukaan, transparansi dan tanggung jawab."

3. Sebanyak lebih dari 100 negara mendukung investigasi mandiri

Xi Jinping Akhirnya Buka Suara Tentang Usulan Investigasi Virus CoronaAntrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Australia memimpin upaya untuk mengadakan investigasi mandiri dengan menggandeng negara-negara lain. Seperti dilaporkan The Guardian, per awal pekan ini ada 122 negara yang menyatakan dukungan dan berencana menyampaikan proposal kepada WHO melalui pertemuan kali ini.

Beberapa yang sepihak dengan Australia dan Uni Eropa adalah Indonesia, Inggris, India, Kanada dan Rusia. Sejauh ini, usulan berisi permintaan kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Permintaan yang dimaksud adalah dimulainya proses evaluasi imparsial, independen dan komprehensif, termasuk memakai mekanisme yang ada, dengan tepat, guna meninjau kembali pelajaran yang didapat dari respons kesehatan internasional yang dikoordinasi WHO terhadap COVID-19. Langkah-langkah yang diambil juga harus dikonsultasikan dengan negara-negara anggota WHO.

Baca Juga: Resah Gelombang Kedua COVID-19, Wuhan Tes Ratusan Ribu Warga per Hari

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya