Xi Jinping Akhirnya Buka Suara Tentang Usulan Investigasi Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Presiden Tiongkok Xi Jinping buka suara untuk pertama kalinya di hadapan dunia internasional untuk menanggapi usulan investigasi mandiri mengenai asal-usul virus corona. Berbicara melalui konferensi video saat pembukaan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada Senin (18/5), Xi mengaku negaranya mendukung adanya peninjauan kembali secara komprehensif.
Dalam beberapa waktu terakhir muncul desakan agar negara-negara bergabung untuk mengadakan penyelidikan mengenai bagaimana virus corona bisa muncul dan menyebar sampai level saat ini. Setidaknya yang paling keras menyuarakannya adalah Uni Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Tiongkok sendiri sempat menyuarakan keberatan melalui misi diplomatiknya.
1. Xi meminta peninjauan kembali dilakukan secara "obyektif dan imparsial"
Xi menyampaikan sebanyak enam poin utama saat pidato pembukaan pertemuan yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) tersebut. Mengenai asal virus corona, Xi menolak menggunakan kata investigasi atau penyelidikan seperti yang digaungkan oleh negara lain.
"Tiongkok mendukung ide peninjauan kembali tentang respons global terhadap COVID-19 setelah itu berhasil dikendalikan guna merangkum pengalaman dan mengatasi kegagalan. Pekerjaan ini harus berdasarkan kepada ilmu pengetahuan dan profesionalisme, dipimpin oleh WHO, dan dilakukan dalam sikap obyektif serta imparsial," kata Xi, seperti dikutip dari transkrip pidato.
Baca Juga: Penasihat COVID-19 Tiongkok: Awalnya Pejabat Wuhan Tidak Berkata Jujur
2. Xi menyampaikan bantuan dana sebesar Rp30 triliun kepada WHO
Editor’s picks
Di momen ini juga Xi mengumumkan bahwa negaranya memberikan bantuan dana sebesar Rp30 triliun kepada PBB selama kurun waktu dua tahun untuk membantu respons COVID-19 dan pembangunan ekonomi serta sosial di negara-negara terdampak, terutama negara-negara berkembang.
Ia pun beberapa kali menekankan usaha Tiongkok dalam membantu WHO dan negara-negara lain selama pandemik. "Di Tiongkok, setelah membuat usaha sungguh-sunggu dan pengorbanan luar biasa besar, kami mampu membalik keadaan dan melindungi nyawa serta kesehatan penduduk kami," ujar Xi. "Kami telah bertindak dengan keterbukaan, transparansi dan tanggung jawab."
3. Sebanyak lebih dari 100 negara mendukung investigasi mandiri
Australia memimpin upaya untuk mengadakan investigasi mandiri dengan menggandeng negara-negara lain. Seperti dilaporkan The Guardian, per awal pekan ini ada 122 negara yang menyatakan dukungan dan berencana menyampaikan proposal kepada WHO melalui pertemuan kali ini.
Beberapa yang sepihak dengan Australia dan Uni Eropa adalah Indonesia, Inggris, India, Kanada dan Rusia. Sejauh ini, usulan berisi permintaan kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Permintaan yang dimaksud adalah dimulainya proses evaluasi imparsial, independen dan komprehensif, termasuk memakai mekanisme yang ada, dengan tepat, guna meninjau kembali pelajaran yang didapat dari respons kesehatan internasional yang dikoordinasi WHO terhadap COVID-19. Langkah-langkah yang diambil juga harus dikonsultasikan dengan negara-negara anggota WHO.
Baca Juga: Resah Gelombang Kedua COVID-19, Wuhan Tes Ratusan Ribu Warga per Hari