1 Tahun Pandemik, Mengingat Kasus COVID-19 Pertama yang Diumumkan Jokowi

Jokowi mengumumkan kasus pertama COVID-19 pada 2 Maret

Jakarta, IDN Times - Setahun sudah pandemik COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Wabah ini mulai diketahui menyebar di Tanah Air setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengumumkan tentang kasus virus corona pertama di Istana Negara, pada 2 Maret 2020.

Mengingat sekilas pada saat pengumuman itu, Jokowi mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Veranda Istana ditemani Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Lalu, apa yang disampaikan Jokowi saat itu?

Baca Juga: [LINIMASA] Kemajuan Vaksin COVID-19 Terkini di Dunia

1. Jokowi mengumunkan kasus COVID-19 pertama kali di Veranda Istana Merdeka

1 Tahun Pandemik, Mengingat Kasus COVID-19 Pertama yang Diumumkan JokowiPresiden Jokowi kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara pada Kamis (22/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Pengumuman pertama Jokowi soal kasus COVID-19 dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB. Awak media dipanggil ke Veranda Istana lantaran orang nomor satu di Indonesia itu ingin menyampaikan keterangan pers.

Setelah wartawan menunggu beberapa lama, Jokowi akhirnya keluar dari Istana menuju Veranda dengan ditemani Terawan di sampingnya. Kemudian, ia duduk di hadapan wartawan dan menyampaikan tentang perkembangan COVID-19 di Indonesia.

Mulanya, Jokowi sempat menyinggung Indonesia serius mempersiapkan penanganan COVID-19. Karena ketika itu, Indonesia memang belum mengumumkan satu kasus pun. Padahal, negara-negara tetangga seperti Singapura hingga Malaysia sudah mengumumkan kasus virus corona lebih dulu.

Kemudian, Jokowi mulai buka suara terkait kasus virus corona di Indonesia. Dia menyampaikan, kasus pertama yang ditemukan di setelah kedatangan warga negara Jepang ke Tanah Air.

"Ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia. Dicek di sana ternyata positif corona. Tim di Indonesia langsung menelusuri, orang Jepang ini bertama ke Indonesia bertemu siapa," katanya saat itu.

2. Jokowi sampaikan kasus COVID-19 pertama dialami dua orang

1 Tahun Pandemik, Mengingat Kasus COVID-19 Pertama yang Diumumkan JokowiSeorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jokowi melanjutkan pernyataannya. Dia menuturkan, warga negara Jepang itu sempat kontak langsung dengan dua orang saat berkunjung ke Indonesia.

"Ternyata orang yang telah terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun, dan putrinya 31 tahun. Dicek oleh tim kita pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," kata presiden.

Pria kelahiran Solo ini menyebut kedua orang yang terinfeksi virus corona itu sudah dirawat di rumah sakit.

3. Usai pengumuman kasus COVID-19, panic buying terjadi di Indonesia

1 Tahun Pandemik, Mengingat Kasus COVID-19 Pertama yang Diumumkan JokowiIlustrasi belanja (IDN Times/Arief Rahmat)

Usai pengumuman kasus pertama COVID-19, selang beberapa jam, panic buying di tengah masyarakat terjadi. Saat itu, beberapa etalase produk kebutuhan seperti beras, masker, hingga hand sanitizer, di sejumlah supermarket langsung ludes karena diserbu masyarakat.

Keesokan harinya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto langsung meminta masyarakat tidak panik membeli kebutuhan karena bisa mendorong timbulnya ketidakstabilan harga. Saat itu, pemerintah berjanji akan menjamin kebutuhan tetap tercukupi.

"Panic buying justru akan merugikan masyarakat sendiri karena dapat mendorong timbulnya ketidakstabilan harga, akibat ketidakseimbangan pasokan," kata Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.

Khusus untuk kebutuhan pokok seperti beras memang tidak ada kelangkaan. Namun, produk kebersihan seperti masker dan hand sanitizer yang justru langsung lenyap dan susah dicari di supermarket setelah pengumuman Jokowi itu.

Akibatnya, harga masker melonjak. Di Pasar Glodok, Jakarta, pada awal Maret 2020, harga masker jenis Nexcare isi 50 tembus hingga Rp850 ribu per kotak. Lalu, Sensi seharga Rp450 ribu, dan Accurate seharga Rp400 ribu.

4. Satu tahun pandemik, 1,3 juta orang sudah terpapar COVID-19 di Indonesia

1 Tahun Pandemik, Mengingat Kasus COVID-19 Pertama yang Diumumkan JokowiPedagang yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona, di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat

Kini, setahun sudah Indonesia dilanda pandemik COVID-19. Kasus di Indonesia bukan hanya satu, dua, seperti yang diumumkan Jokowi pertama kali. Saat ini, sebanyak 1.341.314 orang di Tanah Air sudah terpapar virus corona.

Selama satu tahun pandemik ini juga, terdapat 36.325 orang yang harus kehilangan nyawanya karena COVID-19. Sementara, sebanyak 34 provinsi yang sudah terpapar virus corona.

Hingga kini, masih belum bisa diprediksi kapan pandemik akan berakhir. Berbagai langkah dan kebijakan telah diterapkan pemerintah, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.

Namun, kasus COVID-19 masih belum menunjukkan angka menurun. Hingga kasus bisa dikendalikan, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran.

Baca Juga: [LINIMASA-5] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya