Sementara itu, Account Officer atau Mantri Kantor Unit BRI Maja, Muhamad Harjanto menyebut, saat ini sudah ada 10 BRIlink yang terdaftar di kantor unit Maja. Para agen ini mencatatkan transaksi mulai dari Rp5 hingga puluhan juta dalam sehari.
"Kalau di Maja tinggi, ada yang bahkan setor Rp80 juta dalam satu hari, apalagi momen lebaran," kata dia.
Harjanto mengatakan, memasarkan nasabah untuk jadi agen BRIlink tidak semudah membalikan telapak tangan. Sebab, di awal-awal adanya produk ini, yakni tahun 2014 menjadi agen BRIlink itu sesuatu yang asing.
"Nah ketika saya menawarkan ke nasabah untuk jadi agen Brilink banyak yang menolak dengan alasan aduh saya engga tahu nanti bagaimana modalnya. Tapi setelah berjalan setahun dua tahun malah banyak yang berminat untuk jadi agen Brilink, setelah tahu benefitnya, malah sekarang banyak yang (mengajukan) jadi agen Brilink," kata dia.
Kini, kata Harjanto, permintaan menjadi agen BRIlin banyak, namun pihaknya tetap mempertimbangkan jarak antara agen BRIlink dengan agen BRIlink yang lain. "Supaya tidak terjadi benturan persaingannya dijaga," ujarnya.
Harjanto menyebut, syarat menjadi agen BRIlink tidaklah sulit, hanya saja ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon agen.
"Syaratnya sih punya usaha punya tabungan BRI itu aja sih, nanti kita survey lagi kelayakan dari calon agen Brilink nya itu kalau memang lokasinya strategis dia punya usaha dan mampu untuk mengenal teknologinya itu bisa jadi agen," kata dia.
Untuk diketahui, menjadi agen BRIlink memiliki banyak benefit, salah satunya adalah persentase keuntungan 50:50 dari biaya transaksi yang dibebankan. Sebagai contoh, jika melakukan penarikan tunai di BRIlink akan dikenakan biaya transaksi senilai Rp3 ribu rupiah. Nominal biaya transaksi itu akan dibagi dua atau 50:50 oleh BRI dan agen BRIlink.