[UPDATE] Rekor! Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 1.853, Ini Sebarannya

Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 68.079

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini mengalami penambahan sebanyak 1.853 kasus. Dengan demikian total kasus COVID-19 menjadi 68.079.

Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini yaitu, 366 kasus baru.

"Jawa Timur melaporkan 366 kasus baru dan 205 sembuh," ujar Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Rabu (8/7/2020).

1. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

[UPDATE] Rekor! Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 1.853, Ini SebarannyaPara peserta UTBK gelombang I di ITS pemegang KIP-Kuliah melakukan rapid test di gedung Plasa dr Angka ITS. Dok. Humas ITS

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini dengan 357 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data rincian penyebaran virus corona di 456 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia :

1. Aceh 89 kasus
2. Bali 1.971 kasus
3. Banten 1.544 kasus
4. Bangka Belitung 171 kasus
5. Bengkulu 151 kasus
6. Yogyakarta 349 kasus
7. DKI Jakarta 13.211 kasus
8. Jambi 121 kasus
9. Jawa Barat 3.876 kasus
10. Jawa Tengah 5.083 kasus
11. Jawa Timur 14.967 kasus
12. Kalimantan Barat 344 kasus
13. Kalimantan Timur 617 kasus
14. Kalimantan Tengah 1.073 kasus
15. Kalimantan Selatan 3.818 kasus
16. Kalimantan Utara 206 kasus
17. Kepulauan Riau 318 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.415 kasus
19. Sumatera Selatan 2.419 kasus
20. Sumatera Barat 780 kasus
21. Sulawesi Utara 1.342 kasus
22. Sumatera Utara 1.977 kasus
23. Sulawesi Tenggara 494 kasus
24. Sulawesi Selatan 6.358 kasus
25. Sulawesi Tengah 193 kasus
26. Lampung 202 kasus
27. Riau 236 kasus
28. Maluku Utara 1.037 kasus
29. Maluku 837 kasus
30. Papua Barat 266 kasus
31. Papua 2.074 kasus
32. Sulawesi Barat 129 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 121 kasus
34. Gorontalo 286 kasus

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

2. Jokowi menginstruksikan penjagaan ketat terhadap klaster-klaster COVID-19 di Indonesia

[UPDATE] Rekor! Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 1.853, Ini SebarannyaRapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu pada Senin, (7/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengintruksikan penjagaan secara ketat untuk klaster-klaster yang ada di Indonesia. Sebab, dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, pada Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 11,9 juta orang

[UPDATE] Rekor! Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 1.853, Ini SebarannyaIlustrasi Masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Eduardo Munoz)

Mengutip situs worldometers.info, hingga 8 Juli 2020 pukul 15. 10 25 WIB, secara global terdapat 11.965.162 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan jumlah 3.097.417 kasus.

Dari 11,7 juta kasus itu, 546.987 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 6.913.113 orang.

4. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[UPDATE] Rekor! Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 1.853, Ini SebarannyaPara napi yang menjalani rapid tes (IDN Times/ istimewa)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [UPDATE] 800 Orang Sembuh dari COVID-19 Hari Ini, 50 Meninggal Dunia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya