Dua Perusahaan Startup Kuasai Terminal 1 dan 2 Bandara Soetta, Ini Hak Komersilnya

AP II sebut co-branding sudah lazim

Tangerang, IDN Times - Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) kini resmi dibranding dua perusahaan startup terbesar di Indonesia, yakni Traveloka dan Pegipegi.

PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Internasional Soetta pun menambahkan nama kedua stratup tersebut di belakang nama terminal 1 dan 2. Branding Terminal 1 Pegipegi dan Terminal 2 Traveloka diklaim menguntungkan ketiga pihak.

1. Co-branding dinilai saling menguntungkan

Dua Perusahaan Startup Kuasai Terminal 1 dan 2 Bandara Soetta, Ini Hak KomersilnyaTech in Asia

Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agus Haryadi mengatakan, bila kerja sama co-branding dengan Pegipegi dan Traveloka berlangsung untuk periode tertentu serta hanya terkait aspek komersial, bukan operasional. Artinya seluruh kegiatan operasional bandara dan kewenangannya tetap melekat di AP II.
 
"Kerja sama co-branding ini dapat semakin memperkuat brand equity dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak yakni Soekarno-Hatta, Pegipegi dan Traveloka memiliki nama besar, dan kami yakin kerja sama ini akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat," jelasnya kepada IDN Times, Senin (16/9).

Baca Juga: Terminal 2 Berubah Nama Jadi Traveloka? Ini Penjelasan Angkasa Pura II

2. Traveloka dan Pegipegi berhak mengelola 80 persen ruang komersil

Dua Perusahaan Startup Kuasai Terminal 1 dan 2 Bandara Soetta, Ini Hak KomersilnyaIDN Times/Candra Irawan

Menurut Agus, melalui kerja sama ini juga Pegi-pegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang-ruang komersil di dua Terminal itu, untuk memperkenalkan produknya. Akan tetapi dalam pengenalan produk itu Pegipegi dan Traveloka wajib meminta persetujuan dari AP II.

"Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan 80% dari ruang komersial yang ada di terminal. Kerja sama ini juga tidak berdampak pada berubahnya nama terminal, hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage," ujarnya.

3. AP II: Co-branding bisa tingkatkan pendapatan

Dua Perusahaan Startup Kuasai Terminal 1 dan 2 Bandara Soetta, Ini Hak KomersilnyaIDN Times/Candra Irawan

Agus menjelaskan, kerja sama co-branding tersebut sudah lazim diterapkan di sektor pelayanan publik, terutama di luar negeri. Sementara untuk di dalam dalam negeri juga sudah ada kerja sama serupa, namun masih belum banyak.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia. Jumlah terminal penumpang pesawat di bandara ini mencapai 3 terminal dengan pergerakan penumpang 60-70 juta orang setiap tahunnya.

"Ya memang kalau di Indonesia belum banyak, dan ini masih tergolong baru, tapi setidaknya sudah ada beberapa tempat di Jakarta. Strategi co-branding ini merupakan salah satu upaya kami dalam memanfaatkan aset secara maksimal untuk meningkatkan brand equity dan turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan," ucap Agus.

Baca Juga: Pegipegi Siapkan Promo Misterius untuk Liburan Akhir Tahun

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya