Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di Tangerang

Dua kecamatan mengalami krisis air bersih

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Kekeringan musim kemarau tahun ini terus meluas di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten. Dampaknya, puluhan hektare area persawahan mengalami gagal panen dan ratusan Kepala Keluarga (KK) kesulitan air bersih.

Bencana kekeringan di Kabupaten Tangerang sendiri menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, sudah memasuki krisis air bersih.

Baca Juga: Kemarau Ekstrem, Dua Desa di Tangerang Alami Kekeringan Parah

1. Distribusi air bersih terus dilakukan

Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di TangerangIDN Times/Candra Irawan

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Kosridin mengatakan pihaknya telah mengirimkan belasan mobil tangki air bersih ke berbagai wilayah di wilayahnya. Bahkan, bantuan air tersebut tidak hanya dilakukan BPBD, tetapi juga stakeholder lainnya.

"Distribusi air bersih sudah banyak, karena kadang-kadang kita tidak dikasih data dari awal. Pos-pos sudah langsung kirim, mungkin saat ini sudah belasan kali mengirim air bersih," ujar Kosridin kepada IDN Times, Rabu (14/8).

2. Kekeringan terus meluas, ribuan KK terdampak

Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di TangerangIDN Times/Candra Irawan

Kosrudin mengatakan pada awal musim kemarau kekeringan melanda permukiman-permukiman di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), kemudian meluas ke area persawahan. Namun sampai saat ini kekeringan semakin meluas hingga ke perumahan-perumahan warga.

"Diperkirakan ada ribuan KK yang sudah terdampak kekeringan, hanya masalahnya yang kekeringan itu tidak saja minta airnya ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan ini sudah krisis air bersih. Ada di kami bidang pencegahan tetapi bidang ini lebih fokus terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, kekeringan kami belum fokus," ujar dia.

3. Bantuan air bersih dipastikan aman

Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di TangerangIDN Times/Candra Irawan

Menurut Kosrudin, BPBD Kabupaten Tangerang memiliki persediaan air yang cukup untuk didistribusikan ke seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang. Total ada delapan unit pompa air tanah yang tersebar di delapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD.

"Diperkirakan ada ribuan KK yang terdampak kekeringan dan warga yang terdampak tidak hanya meminta air ke kami, tetapi juga ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)," ujar dia.

4. Dua kecamatan mengalami krisis air bersih

Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di TangerangIDN Times/Candra Irawan

Kosrudin mengatakan saat ini ada Kecamatan Curug dan Legok yang mengalami krisis air bersih. Hal itu terlihat dari permintaan air bersih yang cukup tinggi.

"Untuk Kecamatan Tigaraksa permintaannya tinggi juga, tetapi tidak terlalu parah. Untuk wilayah Pantura hanya sedikit karena masyarakat di sana sudah terbiasa beli air bersih untuk minum, jangan kan kemarau, musim hujan saja beli air karena air di sana payau," kata dia.

5. Sebanyak 668 hektare sawah juga kekeringan

Ribuan KK dan 668 Hektare Sawah Terdampak Kekeringan di TangerangIDN Times/Candra Irawan

Sementara, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tangerang Abdul Munir menambahkan, area persawahan yang terdampak kekeringan kini mencapai 668 hektare. Dari jumlah tersebut, ada 330 hektare kekeringan ringan, 328 hektare kekeringan sedang, dan 10 hektare kekeringan berat.

"Area persawahan tersebut tersebar di 15 kecamatan yakni di Kecamatan Cisoka, Solear, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Panongan, Sindang Jaya, Balaraja, Jayanti, Sukamulya, Kronjo, Mauk, Kemiri, Teluknaga, dan Kosambi. Upaya yang sudah dilakukan adalah mengidentifikasi kantung-kantung air dan mengalirkan ke lokasi pertanaman, luas yang sudah bisa ditanggulangi adalah empat hektare menggunakan pompanisasi," kata Munir.

Baca Juga: [FOTO] Kekeringan Parah, Warga Tangerang Antre Dapatkan Air Bersih 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya