Begini Pengakuan Tersangka Hoaks Babi Ngepet di Depok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - AI, otak dari pembuat rekayasa babi ngepet yang sempat viral di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, akhirnya mengakui perbuatannya serta menyesal karena telah membuat berita dan informasi kebohongan kepada publik.
Pria 44 tahun itu mengatakan, berita adanya babi ngepet yang tertangkap dilakukan olehnya merupakan berita hoaks atau berita bohong, yang ia rekayasa. Ide tersebut muncul saat ia menerima laporan masyarakat yang merasa kehilangan uang hingga mendorongnya membuat rekayasa adanya babi ngepet.
"Timbullah di hati dan pikiran saya dan kita semua ini mengatakan hal tersebut, agar selesai permasalahan yang ada di tempat kita dengan merekayasa babi ngepet," ujar AI, Depok, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Polsek Sawangan Ungkap Fakta di Balik Dugaan Babi Ngepet yang Viral
1. AI minta maaf kepada warga Bedahan dan Indonesia
AI yang kini sudah menjadi tersangka tidak menyangka rekayasa babi ngepet membuat masalah yang fatal, karena banyak masyarakat yang mempercayai rekayasa babi ngepet. Untuk itu, dia meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan.
"Atas kejadian ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama untuk warga Bedahan, seluruh warga negara Indonesia dan ini adalah bukan dari pada isu pengalihan atau pun apapun itu, ini hanya rekayasa pribadi saya sendiri," ucap dia.
AI mengklaim saat merekayasa isu babi ngepet, ia sedang hilaf dan imannya turun, sehingga setan masuk ke dalam dirinya hingga terbesit ide membuat rekayasa babi ngepet. Rekayasa babi ngepet menyadarkan dia telah melakukan perbuatan jahat dan tidak masuk akal.
Editor’s picks
"Saya punya satu pikiran yang sangat jahat dan sangat tidak masuk akal," ujar dia.
2. AI membeli babi secara online
Untuk memperkuat rekayasa babi ngepet, AI sengaja membeli babi secara online seharga Rp900 ribu. Untuk biaya pengiriman, dia juga harus merogoh kocek Rp200 ribu.
"Saat babi sudah datang langsung dilepas di depan rumah saya, karena dari lokasi babi yang dilepas sangat mudah untuk babi jalan ke tempat yang sudah saya sediakan," kata dia.
3. AI menyesali perbuatannya tapi hukum tetap berjalan
AI kini menyesali perbuatannya. Apalagi saat ini dia harus menjalani hukuman atas perbuatannya yang telah dilakukan.
"Ketika sudah terjadi seperti ini penyesalan sudah tidak ada artinya lagi, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur," pungkas AI.
Baca Juga: 5 Potret Pembongkaran Makam Babi Ngepet di Depok