Menuju New Normal, KRL Hanya Boleh Dinaiki 74 Orang Per Gerbong!

Tetap disiplin terapkan physical distancing ya, guys!

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) masih membatasi jumlah penumpangnya dalam rangka menjaga jarak aman (physical distancing) di masa transisi new normal atau normal baru ini.

Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan, dalam satu gerbong KRL maksimal hanya bisa diisi oleh 74 orang atau 40 persen dari daya tampung maksimalnya.

1. Kapasitas penumpang maksimal hanya bisa diisi 74 orang

Menuju New Normal, KRL Hanya Boleh Dinaiki 74 Orang Per Gerbong!ANTARA FOTO/Fauzan

Penambahan batasan kapasitas untuk KRL Jabodetabek sebagai kereta api perkotaan mulai 8 Juni 2020 telah diizinkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.41 Tahun 2020.

“Namun setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan demi memastikan terjaganya protokol kesehatan di dalam KRL Jabodetabek, untuk saat ini kami masih teruskan pembatasan kapasitas yang ada yaitu 35-40 persen atau sekitar 74 orang pada setiap kereta,” kata Wiwik melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/6).

Baca Juga: [FOTO] Hari Pertama PSBB Transisi, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun

2. Pembatasan penumpang bertambah jika dibandingkan saat PSBB

Menuju New Normal, KRL Hanya Boleh Dinaiki 74 Orang Per Gerbong!antrean Stasiun KRL di hari kedua PSBB Masa transisi (Twitter/cupahul)

Wiwik menjelaskan, batasan kapasitas ini juga sudah bertambah dibandingkan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berjumlah 60 orang untuk setiap kereta. Hal tersebut lantaran semakin banyaknya orang yang kembali beraktivitas di masa transisi ini.

“Maka dalam beberapa hari terakhir ini terdapat antrean pengguna untuk masuk stasiun pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Namun pengguna KRL semakin hari dapat mengikuti antrean ini dengan semakin tertib,” ujar Wiwik.

3. Jumlah penumpang KRL setiap harinya terus bertambah

Menuju New Normal, KRL Hanya Boleh Dinaiki 74 Orang Per Gerbong!ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Berdasarkan catatan PT KCI, jumlah pengguna KRL pada Selasa (9/6) kemarin mencapai 279.737 orang, sedangkan pada Senin (8/6) tercatat 300.029 pengguna. Antrean tersebut, lanjut Wiwik, berada di sejumlah stasiun dengan volume pengguna tertinggi dan menjadi titik keberangkatan orang pada pagi maupun sore hari.

“Pada Rabu pagi (10/6) ini, situasi di seluruh stasiun terpantau tetap kondusif. Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik dari para pengguna KRL,” tuturnya.

4. Sejumlah protokol kesehatan yang wajib dipatuhi oleh penumpang KRL

Menuju New Normal, KRL Hanya Boleh Dinaiki 74 Orang Per Gerbong!Situasi di sejumlah stasiun di hari pertama PSBB Masa transisi (Instagram.com/@Jktinfo)

Ia menegaskan, PT KCI terus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di KRL Commuter Jabodetabek. Seluruh pengguna tetap diwajibkan menggunakan masker dan disarankan melengkapi dengan pelindung wajah (face shield). Dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Perkeretaapian nomor 14 tahun 2020, pengguna juga disarankan selalu menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket.

Selanjutnya pengguna KRL juga wajib mengikuti pengukuran suhu tubuh, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL.

“Kini wastafel tambahan selain yang ada di dalam toilet sudah tersedia di seluruh stasiun KRL Jabodetabek. Bahkan jumlahnya masih akan kami tambah,” ujar Wiwik.

Selain perlindungan diri, marka dan penanda jalur untuk antrean serta posisi berdiri juga terus dilengkapi baik di stasiun mau pun di dalam KRL. Dengan mengikuti marka yang ada, pengguna dapat antre dengan tertib dan tetap menjaga jarak.

“PT KCI juga senantiasa mendapatkan dukungan personel dari TNI, Polri, dan pemerintahan setempat untuk menjaga ketertiban di stasiun. Dengan disiplin bersama PT KCI yakin dapat melayani para pengguna KRL untuk kembali bergerak dan produktif secara aman,” tuturnya.

Baca Juga: Hari Kedua PSBB Transisi, Antrean Penumpang KRL Lebih Teratur

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya