Giring Ganesha, dari Vokalis Band Kini Jadi Ketua Umum PSI
Instagram.com/giring
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan vokalis band Nidji, Giring Ganesha, resmi mengemban tugas sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal tersebut ditandai dengan penunjukkannya sebagai pelaksana tugas Ketum PSI oleh Grace Natalie.
“Iya betul (menunjuk Giring sebagai Plt Ketum PSI) selama saya studi S2 di Lee Kuan Yew School of Public Policy, NUS,” kata Grace kepada IDN Times, Selasa (18/8/2020).
Suami Cynthia Riza itu dipilih oleh Grace untuk menggantikannya sementara dengan alasan. Menurut Grace, Giring merupakan kader terbaik dan berdedikasi tinggi di PSI.
“Pengalaman berjuang bareng Bro Giring selama beberapa tahun terakhir jadi pertimbangan. Selain itu dia juga bisa mewakili tokoh anak muda yang kreatif,” kata dia.
Lalu, seperti apa sih langkah Giring dari anak band memutuskan untuk terjun ke politik?
1. Giring terjun ke dunia politik pada 2019
IDN Times/Debbie SutrisnoDunia politik kini menjadi pilihan menjanjikan bagi banyak kalangan. Sebut saja kalangan selebriti. Sejumlah artis berbondong-bondong terjun ke politik sejak beberapa periode ini.
Pemilu 2019, Giring mencoba banting setir dari dunia musik ke politik. Dia rela meninggalkan kariernya sebagai musikus kondang dan memulai karier politiknya di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Pete ala Giring- Cynthia, Simpel dan Enak Banget!
2. Bergabung dengan PSI sejak 2017
Editor’s picks
Instagram.com/giringPria 37 tahun ini mulai bergabung dengan PSI sejak 2017. Setelah bergabung di partai yang berisi politisi muda tersebut, Giring mencoba mencalonkan diri sebagai legislatif untuk DPR RI dapil Jawa Barat 1, yaitu Cimahi dan Kota Bandung.
Tidak hanya itu, Giring juga mengincar salah satu kursi di Komisi X DPR RI, yang membidangi tentang pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata. Meski usianya relatif muda di dunia politik, dia tetap menunjukkan semangatnya untuk mendapatkan kursi di Senayan.
“Hope, hope yang diberikan oleh our new leaders, lah. Kayak Pak Jokowi, Ridwan Kamil, Ahok, Risma. They gave us hope. Zaman saya I don’t have any hopes about politics,” kata Giring kepada IDN Times beberapa waktu lalu.
3. PSI jadi parpol pilihan Giring
IDN Times/Irfan FathurohmanGiring mengaku tak khawatir dengan citra negatif yang akan melekat padanya ketika ia terjun dari anak band ke politisi. Ia juga berkomitmen akan membuktikan kinerjanya jika terpilih menjadi legislatif.
“Tinggal buktiin aja dong, politik ya politik, kerja ya kita kerja. Kenapa gak langsung masuk eksekutif aja, saya mau nunjukin gitu kalau misalnya saya udah masuk ke legislatif dan ternyata saya semua kerjanya bener terus saya gak korupsi, akan menjadi langkah lebih mudah lagi untuk masuk eksekutif karena orang lebih percaya ‘oh dia aja waktu itu kerja di DPR bersih-bersih aja kok’,” ujarnya.
Saat ditanya alasan mengapa dirinya memilih PSI sebagai kendaraan politiknya, Giring mengaku karena ditawari. Ia juga menilai PSI adalah kendaraan yang cocok untuknya memulai karier di dunia politik.
“Ya saya ditawarin. Cuma gak tahu kenapa, salah satu platform yang paling cocok sama saya ya PSI, dimana isinya profesional semua, di mana waktu mau masa penyaringannya ada Mahfud MD, ada Mari Pangestu. Saya saja harus presentasi bagaimana cara melawan korupsi, disiarin live,” ujarnya.
Baca Juga: S2 ke Singapura, Grace Natalie Tunjuk Giring Jadi Plt Ketum PSI
Berita Terkini Lainnya
