Masih Ada Desa Terisolasi di Lebak, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang

Penanganan pasca bencana belum tuntas

Banten, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lebak memperpanjang massa tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang daerah tersebut pada 1 Januari 2020. Masa tanggap darurat diperpajang dari 14 Januari hingga 28 Januari 2020.

1. Perpanjangan massa tanggap darurat karena masih ada daerah terisolir

Masih Ada Desa Terisolasi di Lebak, Masa Tanggap Darurat DiperpanjangIDN Times/khaerul anwar

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan, perpanjangan massa tanggap darurat dilakukan lantaran penanganan pasca bencana banjir dan longsor masih belum tuntas. Masih ada daerah terisolasi seperti di Kampung Gunung Julang, Desa Lebak Situ, Kecamatan Lebak Geding. Lalu ada akses jalan yang masih terputus dan masih banyak pengungsi di posko pengungsian.

"Alasan karena masih banyak daerah yg terisolir. kedua masih banyak pengungsi dilokasi Pengungsian. Kemudian cuaca curah hujan masih tinggi. Persiapan ke pemulihan masih banyak yang harus dilakukan," kata Kaprawi saat dikonfirmasi, Selasa (14/1).

2. Pemkab Lebak akan mempersiapkan pembuatan huntara dan sewa rumah

Masih Ada Desa Terisolasi di Lebak, Masa Tanggap Darurat DiperpanjangIDN Times/khaerul anwar

Perpanjangan masa tanggap darurat akan dilakukan Pemkab Lebak untuk mempersiapkan pembangunan hunian sementara (Huntara) atau mencari rumah sewaan untuk warga yang rumahnya rusak dan hanyut terbawa arus banjir. Sementara mereka masih tinggal di posko pengungsian.

"Jadi sambil mempersiapkan membuat Huntara atau sewa rumah. Kalau sewa rumah kan harus mencari rumah yang disewakan untuk memfasilitasi korban yang sebanyak itu. Untuk Huntara, Pemkab Lebak harus menyiapkan lahannya juga," katanya.

3. Sebanyak 1,392 orang masih tinggal di pengungsian

Masih Ada Desa Terisolasi di Lebak, Masa Tanggap Darurat DiperpanjangIDN Times/khaerul anwar

BPBD Lebak mencatat masih ada 1.392 orang tinggal di pengungsian lantaran rumah mereka rusak tertimbun longsor dan hanyut terbawa arus banjir bandang.

Akibat bencana banjir di Lebak, rumah rusak berat sebanyak 1,110 rumah, rusak sedang sebanyak 230 rumah, rusak ringan 309 rumah, rumah yang terbawa arus banjir bandang sebanyak 1.649 rumah.

Kerusakan lahan pertanian, persawahan seluas 890,5 hektare, Holtikultura seluas 7,5 hektare dan lahan perikanan seluas 10,3 hektare. Sedangkan untuk kerusakan infrastruktur, jembatan sebanyak 27 unit, daerah irigasi sebanyak 5 DI, 1 Kantor Kecamatan dan 3 kantor desa.

Sementara untuk korban terkena dampak bencana 9 orang meninggal, 2 orang hilang, 1 orang luka berat, 66 orang luka ringan.

Baca Juga: Tambang Liar Biang Kerok Banjir Lebak, Penjual Merkuri Ikut Diburu

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya