Ragu-Takut, Perasaan Nakes di Banten Menerima Vaksin Pertama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Sejumlah tenaga kesehatan di Provinsi Banten mengaku khawatir menjadi yang pertama mengikuti program vaksinasi COVID-19. Mereka takut jika vaksin tersebut bisa berimbas buruk terhadap kesehatannya.
"Ragu-ragu Mas, takut ini mah jadi kelinci percobaan, harusnya jangan nakes dulu," kata Hani (nama samaran), salah satu perawat di rumah sakit pusat rujukan COVID-19 Banten kepada IDN Times, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: 14.560 Vaksin untuk Tahap Pertama Sudah Tiba di Provinsi Banten
1. Sejauh ini, Hani mengaku belum pernah mendapat informasi soal vaksin Sinovac
Meski menjadi yang pertama divaksin, Hani mengaku dia dan rekan-rekannya sejauh ini belum pernah mendapatkan sosialisasi atau informasi terkait vaksin sinovac yang akan disuntikan kedalam tubuhnya. Informasi jaminan keamanan terkait efek samping vaksin asal Tiongkok tersebut.
"Tapi apa bener bisa jadi kuat (imun), terus udah diuji apa belum kira-kira," katanya.
2. Tim perawat pasien COVID-19 otomatis masuk daftar vaksinasi
Ia berharap sebelum pelaksanaan vaksinasi perdana pada 14 Januari 2021 mendatang, para tenaga kesehatan diberikan sosialisasi terlebih dahulu agar tidak ragu saat disuntik vaksin. Diketahui, pada tahap kesatu bagian pertama Banten mendapatkan jatah 14.560 vaksin dari total sebanyak 81 ribu vaksin.
"Kalau kita karena tim (perawat) COVID otomatis didaftarain dan sudah dapat pemberitahuan di aplikasi," katanya.
Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac
3. Vaksinasi nakes dan petugas pelayanan akan dimulai Januari-April 2021
Untuk diketahui, vaksinasi tahap kesatu dan kedua untuk tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik akan dilakukan mulai Januari hingga April 2012 mendatang disusul oleh masyarakat umum yang rentan sosial ekonominya pada tahap tiga dan keempat yang dimulai pada bulan Apri 2021 hingga Maret 2022.
4. Dinkes pastikan vaksin aman dan sudah melalui uji klinis
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti meminta kepada para tenaga kesehatan yang mendapat jatah vaksin pertama untuk tidak meragukan vaksinasi dan tidak melakukan penolakan sebab, menurutnya, vaksin Sinovac ini sudah melalui tiga kali uji klinis.
Pihaknya telah membentuk tim khusus pokja dokter beranggotakan dari berbagai dokter spesialis untuk memantau langsung vaksinasi.
"Jika sudah disuntik, standby dulu 30 menit adakah respon yg berbahaya kalau tidak ada boleh pulang. Nanti setelah 14 hari lagi disuntik lagi kedua," katanya.
Baca Juga: Ini Kriteria Tenaga Kesehatan yang Dapat Vaksinasi Tahap Pertama