Ratusan Lubang Tambang Emas Ditutup tapi Belum Ada Tersangka

Polisi temukan pertambangan ilegal di lokasi sumber bencana

Banten, IDN Times - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sudah menutup ratusan lubang pertambangan emas di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Tak hanya menutup lubang pertambangan, polisi pun telah menyegel empat tempat pengolahan emas (gulundung) dan menyita barang bukti berupa zat kimia merkuri.

1. Satgas PETI belum menetapkan tersangka

Ratusan Lubang Tambang Emas Ditutup tapi Belum Ada TersangkaIDN Times/khaerul anwar

Meski sudah menutup ratusan lubang pertambangan, Tim Satgas PETI belum menetapkan tersangka atas kasus pertambangan ilegal di kawasan Gunung Halimun Salak tersebut.

"Untuk pemiliknya belum sampai ke sana tapi kita sedang menentukan dulu dari keterangan ahli dari Latpur dan KLHK tentunya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol Rudi Hananto, Jumat (24/1).

2. Polisi tutup tambang dan tempat pengolahan emas di lokasi bencana

Ratusan Lubang Tambang Emas Ditutup tapi Belum Ada TersangkaIDN Times/khaerul anwar

Rudi mengatakan, lokasi lubang pertambangan dan pengolahan emas berada di sumber-sumber lokasi bencana di Kecamatan Lebak Gedong dan Sumbersari. Hingga saat pihaknya mengaku masih mendalami kasus tersebut dengan menggali keterangan saksi ahli dan para gurandil.

"(Pemilik) Pasti (ditangkap) bukan hanya pemiliknya tapi pengolahannya justru karena kan ini hilirnya kalau tidak ada pengolahan maka pemilik tambang tidak akan mendapatkan emas," katanya.

Baca Juga: Polda Banten Belum Berhasil Tangkap Bos Tambang Emas Ilegal di Lebak

3. Tak hanya merkuri, penambang di Lebak juga gunakan sianida

Ratusan Lubang Tambang Emas Ditutup tapi Belum Ada TersangkaDok./istimewa

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menduga para penambang emas di Kabupaten Lebak tak hanya menggunakan zat kimia merkuri namun juga menggunakan zat sianida untuk mengolah emas.

"Kita menemukan merkuri dari laptor sedang melakukan penelitian. Kemungkinan bukan hanya merkuri karena merkuri sudah mahal tapi beralih ke sianida," katanya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Jokowi Jilid II, Menanti Penyelesaian Lubang Tambang yang Makan Korban

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya