Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Banten Siagakan Helikopter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyiagakan helikopter untuk penyelamatan daturat saat terjadi bencana. Hal ini dilakukan dalam rangka merespon ancaman cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Provinsi Banten.
Selain penyelamatan darurat, helikopter juga digunakan untuk pemantauan selama Natal dan Tahun Baru 2023.
Baca Juga: Tahun 2023, Tarif Tol Jakarta-Merak Bakal Naik
1. Membangun posko pemantauan bencana alam
Pihaknya telah membangun posko pusat pemantauan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang. Ambulans hingga peralatan penyelamatan disiagakan di posko agar lebih cepat saat kejadian.
"Kita sudah koordinasi dengan Basarnas salah satunya untuk penyelamatan," kata Kepala BPBD Banten, Nana Suryana, Selasa (27/12/2022).
2. Masyarakat diminta tetap perhatikan peringatan BMKG
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada baik yang berada di pesisir pantai maupun di tempat lain terkait adanya pontensi cuaca ekstrem yang melanda Banten sepekan kedepan.
"Warga perlu memperhatikan setiap peringatan dini yang disampaikan institusi resmi, yaitu pemerintah dan BMKG," katanya.
3. Cuaca ekstrem potensi picu bencana alam di Banten
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Provinsi Banten.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah II Banten, Hartanto menyampaikan, peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Tangerang dan sekitarnya ini berlaku 26 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Berdasarkan hasil analisi BMKG, wilayah Provinsi Banten dalam tujuh hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan (intensitas) sedang hingga lebat (deras) dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, yang bisa memicu bencana alam.
"Cuaca ekstrem tersebut berupa hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang dapat disertai angin kencang, kilat atau petir," kata Hartanto, Selasa (27/12/2022).
Baca Juga: Usai Banjir Rob, Warga Tanjung Pasir Keluhkan Jalan Licin