[UPDATE] Data Lengkap Kasus COVID-19 Hari Ini

Ada tambahan 12.818 kasus baru

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan ada penambahan 12.818 kasus positif COVID-19 di Indonesia per  Jumat (15/1/2021). Secara total, kasus COVID-19 di Indonesia kini mencapai 882.418.

Hari ini Jawa Barat menyumbang kasus tertinggi dengan 3.095 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 2.541 kasus dan Jawa Tengah dengan 1.993 kasus.

1. Hari ini ada penambahan 7.491 kasus sembuh di Indonesia

[UPDATE] Data Lengkap Kasus COVID-19 Hari Iniilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan 7.491 orang sembuh dari COVID-19 hari ini (15/1/2021). Total kasus sembuh di Indonesia kini mencapai 718.696 kasus.

DKI Jakarta menyumbang kasus kesembuhan tertinggi hari ini dengan 2.051 kasus. Empat provinsi lain dengan angka kesembuhan tertinggi adalah Jawa Barat (1.074 kasus), Jawa Timur (868 kasus), Jawa Tengah (766 kasus) dan Sulawesi Selatan (571 kasus).

Baca Juga: Kasus COVID-19 Tinggi, RS di Brasil Kekurangan Oksigen

2. Kasus kematian imbas COVID-19 bertambah 238 sehari

[UPDATE] Data Lengkap Kasus COVID-19 Hari IniSeorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ada penambahan 238 kasus kematian imbas pandemik COVID-19 di tanah air dalam 24 jam terakhir. Adapun total kasus kematian imbas pandemik ini adalah 25.484 kasus.

Angka kematian baru tertinggi berada di Jawa Timur dengan catatan 63 kasus. Empat provinsi lainnya dengan catatan kasus kematian tertinggi adalah DKI Jakarta (35 kasus), Jawa Tengah (32 kasus), Jawa Barat (27 kasus) dan DI Yogyakarta (18 kasus).

3. Telah terbukti COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Data Lengkap Kasus COVID-19 Hari IniWarga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet (cairan terkecil melalui saluran pernapasan) kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: [BREAKING] Rekor Baru Lagi, Kasus COVID-19 RI Tambah 12.818 Hari Ini

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya