Ada Perpeloncoan dalam Kematian Paskibraka Tangsel?

Airin: Senior juga salah

Tangerang Selatan, IDN Times - Kematian Aurellia Qurrota Ain, calon pasukan pengibar bendera pusaka (capaska) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), meninggalkan trauma bagi para capaska lain.

Sebab ada dugaan kematian Aurellia karena perpeloncoan yang diduga dilakukan para seniornya.

1. Para capaska trauma dilatih oleh PPI Tangsel

Ada Perpeloncoan dalam Kematian Paskibraka Tangsel?IDN Times/Feny Maulia Agustin

Dalam penelusuran IDN Times, Senin (5/8) dan Selasa (6/8) diketahui para 59 capaska yang kini tengah berlatih untuk persiapan upacara bendera 17 Agustus mendatang mengaku tak mau dilatih oleh pelatih dari PPI Tangsel.

Mereka juga terlihat trauma saat ditanyai perihal latihan bersama PPI Tangsel. Salah satu anggota TNI yang juga ikut berlatih bersama mereka bahkan menyebut beberapa kali oknum pelatih dari PPI Tangsel.

"Kalau mereka kita kasih latihan yang sama kaya kita (TNI) bubar pasti mereka," kata salah satu Anggota, saat perbincangan saat istirahat di lapangan Cilenggang, Senin (5/8).

Baca Juga: Polres Tangsel Gali Informasi Soal Kematian Anggota Paskibraka Aurel 

2. Aurell diduga dipelonco senior? Ini jawaban pihak sekolah

Ada Perpeloncoan dalam Kematian Paskibraka Tangsel?(Ilustrasi latihan Paskibraka) ANTARA FOTO/Siswowidodo

Informasi yang dihimpun IDN Times, ada muatan perpeloncoan sebelum Aurell meninggal karena kelelahan. Keluarga Aurell bahkan sempat menyebut ada keterlibatan senior PPI Tangsel yang berasal dari sekolah yang sama dengan Aurell.

Kabag Humas Al Azhar BSD, Yosep Hermawan Mustopa, memastikan selama ini tidak ada tindak kekerasan dari pelatih yang berasal dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) terhadap pelajar calon pasukan pengibar bendera atau capaska. 

“Sampai saat ini gak ada kekerasan di luar batas. PPI juga gak semua menjadi pelatih,” katanya menjawab pertanyaan terkait dugaan tersebut, Senin (5/8).

Yosep menyatakan tak mengetahui kepastian ada atau tidaknya PPI asal Al Azhar yang sekarang menjadi pelatih. Semua berada di luar pengawasan sekolah Al Azhar.

“Selama ini saya belum mendengar hal itu,” terangnya. Menurut Yosep, setiap tahun mengadakan penjaringan dan diseleksi ulang oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel.

3. Airin sebut senior juga bisa salah

Ada Perpeloncoan dalam Kematian Paskibraka Tangsel?IDN Times/Muhamad Iqbal

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengunjungi para capaska yang tengah berlatih, Senin (5/8). Secara semiotik bahkan berulang kali Airin menyebut, "Senior juga bisa salah". Dia juga berpesan kepada anak-anak capaska untuk tak segan melaporkan keluhan kepada pelatih.

Airin menegaskan pihaknya akan mengevaluasi pola latihan yang dibebankan kepada para capaska.

4. Tak ingin kena "getah", Ini hasil penyelidikan TNI terkait kematian Aurell

Ada Perpeloncoan dalam Kematian Paskibraka Tangsel?(Ilustrasi paskibraka) ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Pasca gegernya kematian Aurell, TNI melakukan lidik pengumpulan keterangan atau Dikpulbaket di lapangan terkait meninggalnya Aurellia Quratuaini, calon paskibra di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) hasilnya sebagai berikut,

Latihan Pukul 07.00 sampai dengan 16.00 WIB mereka baru kembali pulang kembali ke kediaman masing-masing.

Tugas personel TNI dari Kesatuan Yonkav 9 Serpong hanya melatih pada saat latihan. Selebihnya selesai latihan capaska diserahkan ke Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel dalam pengawasan dan pengendalian.

Tidak ada karantina dalam latihan. Kegiatan latihan pagi hingga sore kembali dan rencananya pada 11 Agustus 2019 akan masuk karantina di Hotel Marylin Serpong.

Hasil dari buku diary Aurellia menuliskan dia lebih suka dan semangat dilatih oleh kakak-kakak TNI daripada dilatih oleh anggota PPI yang penuh dengan tekanan secara moril dan fisik.

5. PPI larang anggotanya yang bukan pelatih untuk nimbrung

Ada Perpeloncoan dalam Kematian Paskibraka Tangsel?Ilustrasi (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Dari awal menyeruaknya kasus ini, PPI Tangsel konsisten menyangkal tuduhan perpeloncoan yang terjadi dalam pelatihan para capaska.

Meski begitu, ketua PPI Tangsel, Warta Wijaya menyatakan, anggota PPI Tangsel yang bukan pelatih tak boleh lagi "nimbung" saat latihan capaska Tangsel.

Baca Juga: Anggota Paskibra Meninggal, Polisi Siap Proses Hukum 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya