Dispora Tangsel Bantah Ada Tindak Kekerasan Sehingga Capaska Meninggal

Keluarga almarhumah Aurel tak mau bawa ke ranah hukum

Tangerang Selatan, IDN Times -  Organisasi Purna Paskibraka (PPI) Tangerang Selatan membantah ada yang janggal dari kematian siswa SMA Islam Al Azhar BSD, Aurel Qurrota Ain. Siswi berusia 16 tahun itu meninggal pada Kamis (1/8) lalu ketika tengah berlatih untuk menjadi anggota paskibraka. 

Keluarga Aurel terkejut mengetahui puteri mereka meregang nyawa. Apalagi Aurel sudah berlatih selama satu bulan. 

Paman almarhumah, Romi mengatakan pernah mendengar pembicaraan dari adik Aurel, selama proses berlatih, ia kerap dipukuli oleh kakak seniornya. Maka, tak heran apabila keluarga menilai ada yang janggal dari kematian Aurel tersebut.

Lalu, apakah keluarga akan membawa kasus ini ke ranah hukum? Sebab, apabila itu yang terjadi, maka jenazah Aurel harus diautopsi sebagai bukti telah terjadi tindak kekerasan. 

1. Pelatih dari PPI Tangsel membantah ada dugaan tindak kekerasan yang diterima oleh almarhumah Aurel

Dispora Tangsel Bantah Ada Tindak Kekerasan Sehingga Capaska Meninggal(Ilustrasi anggota paskibraka) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangerang Selatan Warta Wijaya membantah dengan tegas adanya dugaan penganiayaan atau kekerasan fisik terhadap Aurel selama berlatih menjadi anggota paskibraka. Ia berani menjamin tidak ada kekerasan fisik terhadap semua anggota paskibraka yang berlatih. Apalagi dalam proses berlatih itu, turut didampingi anggota TNI. 

“Gak ada kontak fisik (dengan calon anggota paskibraka). Tapi kalau latihan fisik pasti ada, itu olah tubuh semacam lari dan sebagainya,” kata Warta kepada awak media pada Sabtu (2/8).

Rencananya Aureal akan bertugas di Lapangan Cilenggang, Serpong pada (17/8). Upacara akan dipimpin oleh Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Baca Juga: Bertugas di HUT ke-74 RI, Calon Paskibraka di Tangsel Meninggal

2. PPI Tangsel menegaskan tidak ada kontak fisik dengan calon anggota Paskibraka

Dispora Tangsel Bantah Ada Tindak Kekerasan Sehingga Capaska Meninggal(Ilustrasi paskibraka) ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Warta menjelaskan untuk menyiapkan upacara HUT ke-74 RI, PPI Tangsel terus melakukan latihan rutin. Latihan sudah dimulai selama satu tahun terakhir pukul 07:00 WIB hingga pukul 17:00 WIB. 

“Semua anggota latihan rutin, karena memang mereka mampu melakukan tempaan itu.  Tapi, kami tidak melakukan kontak fisik,” katanya lagi. 

3. Dispora Tangsel klaim selalu mengecek kondisi kesehatan capaska, tapi tak ada catatan tertulis mengenai hal itu

Dispora Tangsel Bantah Ada Tindak Kekerasan Sehingga Capaska MeninggalIDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Tangsel selaku penyelenggara dan penanggung jawab Paskibra Tangsel mengklaim selama masa latihan Aurel selalu sehat tanpa ada catatan kesehatan yang aneh.

"Dia sehat kok, kita kan selalu cek kesehatan mulai dari tekanan darah dan suhu," kata Endang, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemuda Dispora Tangsel, sembari menunjukan catatan kesehatan para anggota calon Paskibra Tangsel, Jumat (2/8) petang.

Namun, ketika Endang menunjukkan catatan kesehatan, ia hanya merujuk ke satu individu dan itu bukan catatan kesehatan Aurel. Saat dicek pun, tidak ada keterangan waktu seperti hari dan tanggal dari kondisi capaska yang berlatih. 

"Ya pokoknya kami cek lah setiap hari (kesehatan calon anggota paskibraka)," kata dia ketika ditanyai perihal itu.

4. Meski menilai kematian Aurel janggal, keluarga tak ingin bawa persoalan ke ranah hukum

Dispora Tangsel Bantah Ada Tindak Kekerasan Sehingga Capaska Meninggal(Ilustrasi latihan Paskibraka) ANTARA FOTO/Siswowidodo

Sayangnya, kendati menilai ada yang janggal dari kematian Aurel, keluarga memilih tak membawanya ke ranah hukum. Apalagi melakukan autopsi terhadap jasad Aurel. 

"Sekali lagi karena dari awal kami tidak ingin menempuh jalur hukum, apalagi untuk masuk lagi ke ranah autopsi. Kami juga kan gak mungkin mau menyakiti lagi jasad anak kami. Kami berusaha untuk ikhlas meski berat. Tapi kami ada catatan-catatan yang harus diubah di sistem pelatihan yang harus mereka lakukan,” kata ayah Aurel, Faried Abdurrahman yang ditemui media pada Kamis kemarin. 

Mereka berharap tidak ada lagi korban serupa di tengah melakukan latihan menjadi anggota paskibraka.

Baca Juga: Sebatas Wacana, Paskibraka Perempuan di Bali Tetap Pakai Rok

Topik:

Berita Terkini Lainnya