Jelang Pilkada Tangsel, Gerakan Tolak Politik Dinasti Bermunculan

Wali kota Tangsel mendatang tak boleh punya dosa masa lalu

Tangerang Selatan, IDN Times - Jelang pemilihan umum kepala daerah kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 mendatang, beberapa kalangan masyarakat Tangsel menyerukan gerakan anti politik dinasti.

Seperti diketahui, saat ini Tangsel di bawah kepemimpinan Airin Rachmi Diany, adik ipar mantan Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah, tersangka kasus suap MK yang keluarganya bercokol sebagai pemimpin-pemimpin daerah di Banten. Keluarga tersebut dikenal sebagai dinasti Atut.

Baca Juga: Buntut Kasus Rumini, Mahasiswa Tuntut Airin Copot Kadindik Tangsel

1. Politik dinasti dinilai memperpanjang kebodohan intelektualitas dan politik masyarakat

Jelang Pilkada Tangsel, Gerakan Tolak Politik Dinasti BermunculanIDN/sidratul muntaha

Junaidi, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tangsel, salah satu pelopor gerakan anti politik dinasti ini bahkan menyebut, politik dinasti adalah penyubur kebodohan intelektual dan politik masyarakat Tangsel.

Menurut dia, politik dinasti selalu erat kaitannya dengan politik uang. Siapa yang memiliki banyak uang, maka dialah yang berkuasa.

"Politik dinasti yang pasti dimulai oleh elite-elitenya, yang didukung dengan politik uang, elite-elite itu senang kalau warga Tangsel bodoh-bodoh, supaya mudah diperalat, masyarakat miskin sengaja dipelihara untuk kepentingan sesaat, misal pilkada," kata Junaidi yang juga menjabat sebagai ketua organisasi sayap PDIP, Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (Ganti) Tangsel, kepada IDN Times, Senin (15/7).

2. Gerakan tolak politik dinasti akan membentuk sekber

Jelang Pilkada Tangsel, Gerakan Tolak Politik Dinasti BermunculanDok. Istimewa

Atas dasar itulah dia bersama beberapa tokoh masyarakat dan aktivis akan segera membentuk sekretariat bersama gerakan tolak politik dinasti.

"Kemudian ada yang kita bisa lakukan bersama saat ini walau sekber belum kita bentuk, masing-masing yang memang pro pergerakan anti dinasti akan memulai persiapan untuk pilkada, menyiapkan kendaraan, kalau partai pasti sudah punya mekanismenya, nah bagaimana kalau sekarang kita menyiapkan jalur independen untuk jagoan kita melawan dinasti," kata Junaidi.

3. PDIP Banten: Kita netral, tidak ada istilah anti atau mendukung

Jelang Pilkada Tangsel, Gerakan Tolak Politik Dinasti BermunculanANTARA FOTO

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Banten Heri Gagarin mengatakan, jelang pilkada serentak yang akan digelar di empat daerah di Banten, PDIP masih bersikap netral, tidak dalam posisi mendukung atau anti dinasti.

"Kita netral, tidak ada istilah anti atau pun mendukung. Yang ada hanya bagaimana menciptakan kemajuan Tangsel ke depan agar lebih baik," kata Heri Gagarin kepada IDN Times.

Lebih lanjut, Heri menerangkan, partai akan mengarahkan para kader untuk menciptakan suasana kondusif dan pro pembangunan.

"Kita arahkan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan pro pembangunan. Kesiapan kami, menunggu hasil kongres yang akan digelar pada Agustus nanti," ujarnya.

4. Politisi PSI: calon wali kota ideal tak boleh punya dosa masa lalu

Jelang Pilkada Tangsel, Gerakan Tolak Politik Dinasti Bermunculaninstagram.com/dpw_psi_diy

Di tempat terpisah, politisi muda Tangsel asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ferdiansyah mengatakan, calon pemimpin Tangsel 2021 mendatang harus pemimpin yang tak memiliki dosa masa lalu, sehingga tak memiliki beban dalam bersikap.

"Calon wali kota yang ideal untuk Tangsel tentunya yang tidak memiliki dosa masa lalu," ujarnya.

Baca Juga: PSI DKI Tunggu Solusi Konkret Anies Tangani Polusi Udara Jakarta

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya