Penyaluran Kredit Bank Banten Turun Jadi Rp5,51 Triliun

Tahun ini Bank Banten masih merugi

Serang, IDN Times - Perusahaan perbankan milik Provinsi Banten, Bank Banten atau PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk mencatatkan penurunan kredit sebesar 3,81 persen (yoy) dari Rp5,73 triliun pada September 2018 menjadi Rp5,51 triliun pada September 2019.

Namun untuk ana pihak ketiga masih tumbuh sebesar 17,43 persen (yoy) dari Rp5,72 triliun pada September 2018 menjadi Rp6,72 triliun pada September 2019.

1. Rebalancing aset dari "Pundi dan Eksekutif"

Penyaluran Kredit Bank Banten Turun Jadi Rp5,51 Triliunpexels.com/Alexander Mils

Direktur utama Bank Banten, Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan, menurunnya penyaluran kredit tersebut merupakan inisiatif “rebalancing asset” perseroan. Ini dilakukan guna meningkatkan kinerja kredit melalui realokasi aset berupa porto folio kredit UMKM dari nasabah lama yang di nama Bank Banten sebelumnya (Pundi dan Eksekutif) yang tidak lagi menjadi bagian dari model bisnis inti perseroan.

"Saat ini perseroan tengah memperkuat model bisnisnya dengan mengombinasikan keselarasan porto folio kredit konsumtif dan produktif yang berkaitan dengan kompetensi inti Perseroan sebagai Bank Pembangunan Daerah Banten serta Mitra Layanan PT.TASPEN (Persero),” ujar Fahmi dikutip dari infobanknews.com.

2. Bank Banten mengalami kerugian laba Rp108,54 miliar

Penyaluran Kredit Bank Banten Turun Jadi Rp5,51 Triliungoogle

Fahmi menerangkan dari sisi laba, Bank Banten masih mencatatkan kerugian sebesar Rp108,54 miliar, atau naik dibandingkan dengan tahun lalu yang merugi Rp104,32 miliar.

"Dalam mengembangkan strategi bisnis dan meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pemerintahan dan institusi, Bank Banten terus mengembangkan integrated payment system seperti: e-Samsat Provinsi Banten, e-Samsat Nasional, Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN-G2), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)," kata Fahmi.

3. Bank Banten akan jadi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

Penyaluran Kredit Bank Banten Turun Jadi Rp5,51 TriliunDok. Humas Pemprov Banten

Di pertengahan tahun 2019, Bank Banten meluncurkan produk e-Samsat Modern Channel yang bekerja sama dengan toko retail dan Fintech untuk memudahkan pembayaran PKB tahunan. Hingga akhir Oktober, realisasi pendapatan sebesar Rp962 juta atau sebanyak 859 total transaksi.

“Dalam mengembangkan strategi bisnis dan meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, Bank Banten terus mengembangkan integrated payment system seperti: e-Samsat Provinsi Banten, e-Samsat Nasional, Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN-G2), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN),” ucapnya.

Saat ini Bank Banten memiliki 26 Kantor Cabang (KC) yang 7 diantaranya berlokasi di Banten, 11 Kantor Cabang Pembantu (KCP) termasuk 7 KCP di Wilayah Banten, 4 Kantor Kas di Banten, 28 Payment Point di Banten, 5 Smart Van atau mobil kas keliling yang beroperasi di Banten, dan 117 unit ATM yang berada di Banten dari total 125 unit ATM se-Indonesia.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya