Polri Kesulitan Ungkap Perdagangan Orang karena Banyak Rantai Terputus

Proses pengungkapan kasus rumit

Jakarta, IDN Times - Mayoritas pelaku kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus penempatan pekerja migran adalah orang dekat, seperti tetangga dan orang yang satu daerah dengan korban.

Hal itu terungkap saat konferensi pers pengungkapan kasus TPPO oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Selasa (16/7).

1. Banyak jaringan "terputus" membuat pengungkapan kasus TPPO rumit

Polri Kesulitan Ungkap Perdagangan Orang karena Banyak Rantai TerputusIDN Times/Muhamad Iqbal

Dalam konferensi yang juga diikuti oleh berbagai lembaga negara terkait dalam kasus ini juga terungkap, pengungkapan kasus TPPO ini menjadi rumit karena pelaku tidak bekerja sendiri, mereka terkait dalam satu jaringan dan jaringan ini sulit untuk dideteksi.

Jaringan tersebut merupakan jaringan terputus sejak perekrutan para korban hingga penyalurannya ini ke beberapa tempat dan bahkan juga ke luar negeri.

2. Pekerjaan para korban tak sesuai dengan yang dijanjikan pelaku

Polri Kesulitan Ungkap Perdagangan Orang karena Banyak Rantai TerputusIDN Times/Muhamad Iqbal

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, kasus yang sangat memprihatinkan ini ternyata melibatkan sindikat yang cukup besar. Rata-rata mereka memang benar bekerja sebagai pekerja migran namun dalam kenyataannya mereka dipekerjakan tidak seperti yang diiming-imingkan oleh para pelaku.

"Proses pengungkapan terhadap sindikat ini cukup besar, bahwa di beberapa negara ada yang akan diberikan di Arab Saudi kemudian di Kairo, Mesir, kemudian di Turki bahkan yang terakhir di Singapura tapi pada kenyataannya jauh dari harapan para korban tersebut," kata Dedi.

Baca Juga: Polisi Ungkap 3 Kasus Perdagangan Orang Berkedok Pengiriman TKI

3. Polri ungkap TPPO dari April hingga Juli 2019

Polri Kesulitan Ungkap Perdagangan Orang karena Banyak Rantai TerputusIDN Times/Muhamad Iqbal

Sebelumnya diketahui, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang terjadi dari April hingga Juli 2019.

Dari pengungkapan itu, polisi berhasil mengamankan tujuh orang pelaku di tempat kejadian perkara yang berbeda.

4. Satu korban tewas bunuh diri, satu lainnya malah jadi terapis spa

Polri Kesulitan Ungkap Perdagangan Orang karena Banyak Rantai TerputusIDN Times/Muhamad Iqbal

Keempat korban tersebut diketahui diperdaya oleh tujuh orang pelaku dengan modus yang sama yaitu, diiming-imingi pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

Kejadian tersebut terjadi di empat negara berbeda, yaitu, Arab Saudi, Turki, Mesir dan Indonesia. Satu korban tewas akibat bunuh diri karena tak kuat menahan beban kerja yang dilakukan majikannya di Mesir, satu lain malah dijadikan terapis spa esek-esek di Jakarta.

Baca Juga: 3 Kesulitan Polri Ungkap Kasus Perdagangan Orang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya