Terkepung Perumahan Elite, Yekah Tinggal di Rumah Reot Nyaris Rubuh

Angin kencang sewaktu-waktu bisa merubuhkan rumah Yekah

Tangerang Selatan, IDN Times - Memasuki 74 tahun Indonesia merdeka,  pembangunan semakin masif di sana-sini. Apalagi di wilayah ibu kota dan sekitarnya, setiap jengkal tanah dijejali permukiman, pusat belanja, dan bahkan perkantoran mewah.

Namun, dibalik semua itu, di wilayah selatan Jakarta, tepatnya di sekitar kompleks permukiman elite BSD City, Serpong Tangerang Selatan (Tangsel), masih ada yang hidup dalam kondisi miris dan tinggal di rumah nyaris rubuh.

Baca Juga: Meja dan Kursi Belum Ada, Murid SD di Tangsel Belajar Lesehan

1. Tempat tinggal seorang janda bersama anak dan ibunya yang sakit

Terkepung Perumahan Elite, Yekah Tinggal di Rumah Reot Nyaris RubuhIDN Times/Muhamad Iqbal

Adalah Yekah yang tinggal di rumah reot yang nyaris rubuh bersama empat anaknya, serta ibunya yang mengalami patah kaki semenjak tiga tahun lalu. Sedangkan suami perempuan 38 tahun itu, sudah meninggal karena sakit.

Yekah dan keluarganya tinggal di Kampung So RT 04 RW 02 Kelurahan Rawa Mekar Jaya. Rumah reotnya dihimpit perumahan elite Nusa Loka BSD.

Rumah berukuran 6x6 meter itu, bagian atapnya hanya ditutupi plastik-plastik dan triplek bekas. Jika musim hujan tiba, Yekah bersama anak-anaknya harus menyelamatkan pakaian serta buku sekolah agar tidak basah.

2. Angin kencang jadi musuh menyeramkan Yekah dan keluarganya

Terkepung Perumahan Elite, Yekah Tinggal di Rumah Reot Nyaris RubuhIDN Times/Muhamad Iqbal

Angin kencang kerap jadi musuh yang tak mengenal ampun bagi Yekah dan keluarganya. Kenapa begitu? Karena atap kayu maupun triplek sebagai penahan hujan dan panas, berbunyi seperti bangunan mau rubuh jika angin menerpa istana rapuh keluarga itu.

"Saya takutnya kalau ada angin kencang sama hujan, kalau anak-anak lagi main terus tiba-tiba ambruk kan takut. Namanya juga rumahnya udah kaya gini, didorong juga udah ambruk," ujar Yekah, Rabu (31/7).

2. Yekah, kuli cuci yang ingin pemerintah melihat kondisi keluarganya

Terkepung Perumahan Elite, Yekah Tinggal di Rumah Reot Nyaris RubuhIDN Times/Muhamad Iqbal

Yekah yang sehari-hari bekerja sebagai kuli cuci, berharap ada bantuan dari pemerintah. Bahkan dia pernah kena janji palsu calon anggota legislatif pada Pileg April lalu, yang berjanji akan membetulkan rumahnya. 

"Ya waktu itu ada yang janjiin dateng ke rumah, katanya mau betulin rumah. Tapi ya gak ada kelanjutan. Saya sih kepengennya ada bantuan dari pemerintah, saya gak minta yang bagus. Yang penting anak saya pas main aman, gak was-was kalau rumah ambruk," jelasnya.

3. Anak-anak tidur berdesakan di kasur, Yekah tidur beralas tikar

Terkepung Perumahan Elite, Yekah Tinggal di Rumah Reot Nyaris RubuhIDN Times/Muhamad Iqbal

Kisah semakin pilu, ketika diketahui anak keduanya yakni Nabila Firna yang masih duduk di kelas 6 sekolah dasar, ketika tidur harus berdesak-desakan dengan kakak dan adik-adiknya, sementara Yekah harus mengalah untuk tidur di atas tikar.

"Kasur kan cuman satu, itu buat ade. Kalau saya pakai tiker aja tidurnya. Kalau hujan, ya kena pas tidur," ujar Nabila, siswi SD Islam Rawa Mekar Jaya.

4. Ketua RT setempat tak ingin warganya tertimpa rumah sendiri

Terkepung Perumahan Elite, Yekah Tinggal di Rumah Reot Nyaris RubuhIDN Times/Muhamad Iqbal

Kini, Yekah hanya berharap ada uluran tangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.

Begitu juga dengan Ketua RT 04, Arsad, yang ingin warganya mendapatkan bantuan dari Pemkot.

"Jangan sampai ada warga yang tertimpa rumah. Karena ini bahaya, kalau hujan terus ada angin besar takutnya ketimpa. Kalau saya sebagai RT, siapa pun yang ingin membantu secepat mungkin bisa membantu," ujar Arsad.

Baca Juga: Sekolah Jual Beli LKS, Wawalkot Tangsel: Anggaran Bosda ke Mana?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya