Wali Murid SMA Tangsel Mengeluh Buku Mahal, Ini Kata Dindik Banten

Dindikbud Banten sebut sudah memanggil kepala sekolah

Serang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten mengaku telah memeriksa Kepala SMAN 6 Kota Tangerang Selatan, Agus Hendrawan, atas dugaan pungutan liar pembelian buku di sekolah tersebut.

“Sudah kami periksa tanggal 23 Agustus 2019. Ada klarifikasi dari yang bersangkutan mengenai persoalan tersebut,” ungkap Kepala Dinas Dikbud Provinsi Banten Engkos Kosasih, Senin (26/8), di kantornya, pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang, Banten.

Baca Juga: Dugaan Jual Beli Buku SMAN Tangsel, Kejari Akan Tindak Praktik Pungli

1. Dindikbud Banten: pihak sekolah sudah klarifikasi

Wali Murid SMA Tangsel Mengeluh Buku Mahal, Ini Kata Dindik BantenIDN Times/Muhamad Iqbal

Dia menegaskan, berdasarkan pengakuan hasil klarifikasi yang disampaikan pihak SMAN 6 Tangerang Selatan, sekolah tidak mewajibkan seluruh peserta didiknya membeli buku penunjang yang harganya sekitar Rp1,6 juta.

“Klarifikasi dari kepala sekolah, pertama, tidak ada penjualan buku teks didanai dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah); kedua, ada juga siswa membeli buku untuk penunjang mata pelajaran yang ada di sekolah; ketiga, SMAN 6 Tangsel tidak mewajibkan, tidak membuat edaran untuk membeli buku di luar buku teks tersebut,” ucap Engkos berdasarkan klarifikasi SMAN 6 Tangsel.

Engkos mengaku, baru melakukan klarifikasi pembelian buku sekolah tingkat SMA di SMAN 6 Tangsel.

“Ya, SMAN 6 Tangsel sajakan, 7 gak ada. Yang jelas saat ini, tidak ada bukti sekolah mewajibkan muridnya membeli buku,” ucap dia.

2. Tanggapan Dindikbud soal dugaan agen buku setor 15 persen ke pihak sekolah

Wali Murid SMA Tangsel Mengeluh Buku Mahal, Ini Kata Dindik BantenIDN Times/Muhamad Iqbal

Soal dugaan ada setoran 15 persen dari agen penyedia buku kepada pihak sekolah, Engkos mengaku tidak tahu menahu soal tersebut.

"Gak (tahu) lah," ujarnya singkat.

3. Wali murid di Tangsel mengeluh harga buku paket jutaan

Wali Murid SMA Tangsel Mengeluh Buku Mahal, Ini Kata Dindik BantenIDN Times/Muhamad Iqbal

Sebelumnya diberitakan, banyak wali murid mengeluhkan biaya pembelian buku paket yang berkisar dari Rp1 juta hingga Rp2 juta.

Harga ini dinilai terlalu mahal dan janggal, karena harus membeli ke satu toko yang ditunjuk pihak sekolah.

4. Agen penyedia buku akui setor 15 persen keuntungan ke pihak sekolah

Wali Murid SMA Tangsel Mengeluh Buku Mahal, Ini Kata Dindik Bantentokopedia.com

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membeli buku seharga Rp1.657.000 untuk 16 buku paket. Sedangkanuntuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) harganya Rp1.633.000 untuk 16 buku paket.

Kemudian, untuk kelas XI harga 16 buku paket yang harus dibeli untuk jurusan IPA Rp1.685.000, untuk jurusan IPS Rp1.675.000.

Lalu untuk kelas XII harga 14 buku paket yang harus dibeli untuk jurusan IPA Rp1.406.000, dan jurusan IPA Rp1.452.000.

Sementara itu, penyedia buku atau agen yang biasa menyuplai buku di SMA Negeri 6 dan 12 Tangsel mengaku membagi keuntungan sebesar 15 persen dari hasil penjualan kepada pihak sekolah.

“Kita jualan, tapi kecil, gak besar. Angka satu juta itu benar, setoran ke sekolah 15 persen. Buku reguler, rata-rata harga tergantung tebal, ada yang di atas seratus, tapi tidak semua,” kata agen buku, Darmansyah.

Diduga agen yang sama menyuplai buku ke sejumlah sekolah di Kota Tangsel selain ke SMAN 6, seperti SMA 7, SMA 12, SMA 9, dan beberapa sekolah lainnya.

Baca Juga: Tuduhan Rumini Terbukti, SD di Tangsel Wajib Kembalikan Pungli Rp2,2 M

Topik:

  • Sunariyah
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya