Wali Kota Seoul Ditemukan Meninggal Usai Dilaporkan Hilang

Park Won-soon baru dituduh melakukan pelecehan seksual

Seoul, IDN Times - Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh kepolisian Korea Selatan pada Jumat (10/7/2020). Jenazahnya ditemukan di Gunung Bukak setelah beberapa jam sebelumnya dilaporkan menghilang.

Dilansir kantor berita Yonhap, penyebab kematian laki-laki 64 tahun tersebut masih belum diketahui dan menjadi subyek penyelidikan berikutnya. Polisi sendiri mulai mencari tahu keberadaan Park setelah anak perempuannya melaporkan, ayahnya menghilang pada pukul 17.17.

Baca Juga: Korea Selatan: Korea Utara Ledakkan Kantor Gabungan di Perbatasan

1. Park disebut meninggalkan semacam wasiat

Wali Kota Seoul Ditemukan Meninggal Usai Dilaporkan HilangPolisi Korea Selatan melakukan operasi pencarian untuk Wali Kota Seoul Park Won-soon di Seoul, Korea Selatan, pada 9 Juli 2020. ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS

Menurut sang anak, "Park pergi dari rumah empat atau lima jam sebelumnya setelah meninggalkan beberapa kata seperti sebuah wasiat, dengan telepon genggamnya dalam kondisi mati".

Begitu laporan diterima polisi, ada lebih dari 770 aparat, truk pemadam kebakaran dan sebuah ambulans yang dikerahkan untuk mencari keberadaan Park. Mereka menelusuri sejumlah area di dekat tempat tinggalnya dan sekitar kawasan Kuil Gilangsa yang berlokasi di ibu kota Korea Selatan tersebut.

Ini lantaran polisi mendeteksi di situlah sinyal telepon genggamnya terakhir terlacak.

2. Park terakhir muncul di hadapan publik pada Rabu 8 Juli

Wali Kota Seoul Ditemukan Meninggal Usai Dilaporkan HilangPolisi Korea Selatan melakukan operasi pencarian Wali Kota Seoul Park Won-soon di Seoul, Korea Selatan, pada 9 Juli 2020. ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS

Pemerintah Metropolitan Seoul mengungkapkan, Park terakhir muncul di depan publik pada Rabu 8 Juli 2020, ketika melakukan konferensi pers yang membahas kebijakan ramah lingkungan kota tersebut. Kebijakan itu bertujuan untuk memangkas emisi karbondioksida sembari menciptakan lapangan kerja.

Kemudian, pada Kamis 9 Juli 2020, Park tidak masuk kantor karena mengaku sedang tidak enak badan. Pemerintah Seoul juga mengatakan bahwa semua agenda dan jadwal pertemuan yang semestinya dihadiri Park pada hari itu terpaksa dibatalkan, karena "alasan-alasan yang tidak bisa dihindari".

Park terpilih sebagai Wali Kota Seoul pada 2011 dan telah menjabat selama tiga periode. Ini merupakan masa jabatan terakhirnya. Rekam jejak Park membuatnya dianggap sebagai salah satu sosok yang pantas maju menjadi kandidat capres pada Pilpres Korea Selatan 2022 mendatang.

Ia membangun karier politik usai bergulat sebagai pengacara HAM sekaligus aktivis hak-hak sipil yang terkenal. Publik memilihnya untuk memimpin Seoul mengingat perjuangannya untuk mewujudkan kebijakan yang berpusat pada manusia dan kesetaraan, termasuk menekan harga rumah dan memperkuat program kesejahteraan bagi penduduk.

3. Park dituduh melakukan pelecehan seksual

Wali Kota Seoul Ditemukan Meninggal Usai Dilaporkan HilangWali Kota Seoul Park Won-soon. Yonhap

Catatan Park ternodai setelah media-media lokal melaporkan bahwa Park baru saja digugat oleh mantan sekretarisnya. Ia dituduh melakukan pelecehan seksual kepada penggugat sejak keduanya bekerja bersama pada 2017.

Menurut gugatan yang diterima polisi, mantan sekretaris Park mengaku dirinya kerap menerima pesan-pesan lewat Telegram dari bosnya itu. Ia juga mengaku bahwa masih ada perempuan-perempuan lain yang menjadi korban pelecehan Park.

Awalnya, polisi Seoul berencana untuk memanggil Park dan sejumlah pejabat pemerintah kota untuk diselidiki. Namun, rencana itu gagal karena Park sudah terlebih dulu ditemukan meninggal dunia.

Baca Juga: Pilih Tutup, KBRI Seoul Juga Semprot Setiap Ruangan dengan Disinfektan

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya